PLEASE DON’T CRY PART 1 OF ?

Author : djkyueun

Main  Cast :

-kim so eun

– kim jong woon a.k.a yesung (super junior)

-cho kyu hyun (super junior)

Genre : romantic,friendship, family, NC 17

Type : 1 of ?

Dan temukan cast lainnya,,…

Annyeong semua saya bawa ff baru lagi ni adakah yang mau baca?

Selamat menikmati saja, dan ingat typonya bertebaran seperti debu bahasanya dijamin gaje habis.  jadi harap maklum, ok dari pada denger bacotan gak jelas author langsung saja selamat membaca 😀

Eh iya lupa ini hasil imajinasiku no plagiat….

Kalau ada nama dan kesamaan tempat dll  itu tidak disengaja…!!

 

****

 

Wanita  itu membuka matanya dan  menggeliat diatas tempat tidur king size yang ada diruangan itu, dia bangun dari tidurannya dan mengerjapkan beberapa kali matanya karna melihat kamar yang asing baginya. Dia edarkan pandangan nya di sekeliling ruangan itu, dia begitu bingung karna tiba-tiba sudah ada ditempat ini, bukankah semalam dia dan teman-temannya mengadakan pesta di sebuah club malam? Lalu bagaimana dia bisa berada ditempat ini?, apakah tiffany yang membawanya ketempat ini, lalu dimana tiffany sekarang?. Berbagai macam pertanyaan yang ada dibenak gadis itu yang dia sendiri tidak tahu  jawabannya. Gadis itu mengedarkan kembali pandangannya ke berbagai arah  sampai dia menemukan secarik kertas dan sejumlah  uang di atas meja dekat ranjang itu, matanya melebar membaca sederetan tulisan yang ada dikertas putih itu yang berisikan.

 

“hai nona apa kau sudah bangun? Ah pasti kau sudah bangun saat membaca suratku ini. Hehe mianhe aku tidak tahu namamu, dan maaf lagi karna meninggalkan mu begitu saja, ini begitu mendadak, aku harus pergi ke kantor untuk  meeting, padahal aku ingin lama2 bersamamu. Oh iya kau tidak perlu khawatir aku sudah membayar semua tagihan hotel, aku juga sudah membelikanmu baju untuk kau pake, permainan kita semalam membuat bajumu rusak bukan?. Baiklah terima kasih atas pelayanan mu semalam,  aku juga sudah menaruh sejumlah uang untukmu jadi pakailah untukmu bersenang-senang.”

 

 

Dia tidak mampu lagi membaca kelanjutan surat itu, Tangannya bergetar sembari  membuka selimut tebal yang menutupi tubuhnya dan sekali lagi dia begitu terkejut melihat tubuhnya yang polos tanpa busana dan terlihat noda darah di sprai kasur tempatnya sekarang, dibeberapa bagian tubuhnya juga terdapat bercak merah bekas ciuman laki-laki itu, jadi perkataan laki-laki disurat itu benar?. gadis itu tidak bisa menahan buliran air matanya lagi dia begitu rapuh saat ini, bayangkan saja keperawanan yang selalu dia jaga hanya untuk suaminya kelak sudah diambil oleh laki-laki yang tidak dia kenal dan yang lebih parahnya lagi laki-laki itu menganggapnya wanita malam yang bahasa kasarnya seorang pelacur, apa laki-laki itu gila? Dia itu kim so eun, anak dari kim jung seok yang kekayaan nya sudah tidak diragukan lagi di korea selatan dan kalau sampai orang tuanya tahu tentang kejadian ini, jangan harap ada hari esok.

wanita yang tak lain kim so eun itu menggenggam semakin erat selimut yang menutupi tubuhnya itu, dia berteriak histeris dan merobek surat yang ada ditangannya, so eun juga melempar seonggok uang yang terlihat sangat banyak itu dilantai kamar yang terlihat dingin. Sekelabat bayangan hadir di ingatannya, so eun ingat saat dipesta itu tiffany memberikannya minuman yang dia tidak tahu apa itu yang membuat nya tiba2 merasa pusing, saat itu dia ingin pergi ke toilet untuk mencuci muka agar rasa pusingnya menghilang.  tapi saat dia berjalan sempoyongan kearah toilet,  tanpa sengaja dia menabrak seorang laki-laki yang tubuhnya lebih  tinggi darinya, so eun membungkukan badannya mencoba meminta maaf pada laki-laki itu,  karena tidak mendapat respon so eun mengangkat wajahnya dan saat ini dia bisa  melihat laki-laki yang ada dihadapannya kini,  wajahnya terlihat dingin dan acuh. tapi tiba-tiba tampak seringai diwajah laki-laki itu saat melihat wajah so eun dan melihat tubuh so eun yang hanya dibalut dress pink diatas lutut.

“maaf saja tidak cukup nona..!! aku punya cara yang lebih baik untuk meminta maaf.” kata laki-laki itu tanpa menghilangkan seringai dibibirnya, so eun terdiam karna tidak mengerti perkataan laki-laki itu, karena tidak mendapat respon dari so eun, laki-laki itu menundukan wajahnya dan mendekatan wajahnya ke wajah so eun. Sekarang So eun bisa merasakan hembusan nafas laki-laki itu diwajahnya dan setelah itu dia bisa merasakan bibir laki-laki itu dibibirnya, so eun membelalakan matanya karena mendapatkan ciuman yang tiba-tiba itu, bukankah ini ciuman pertamanya?, laki-laki itu terus mencium bibir so eun dan melumatnya kasar.

“Aah..!” so eun sedikit terkejut  karena laki-laki itu menggigit bibirnya, dan kesempatan itu tak disia-siakan laki-laki itu untuk memasukan lidahnya kedalam mulut so eun, mengabsen semua yang ada dimulut gadis itu dan membelitkan lidah mereka, seperti terhipnotis atau mungkin karna sudah mabuk  so eun tanpa sadar mengalungkan tangannya di leher laki-laki itu. Dan dari sanalah semua kejadian itu dimulai sampai berakhir diranjang hotel yang dia tempati kini.

Setelah mengingat semua kejadian itu, so eun kembali berteriak dan menangis dia sangat-sangat menyesal karna mengikuti ajakan tiffany untuk berpesta di club malam itu.

“appa..eomma mianhe.! Seharusnya aku tidak pergi kepesta itu hiks..hiks.” so eun sangat menyesal atas perbuatannya, seharusnya dia tidak pergi ke club malam itu, dan seharusnya dia pergi kerumah sepupunya sunny karena pada malam itu dia meminta izin atau bisa dibilang berbohong pada ayah dan ibunya untuk menginap dirumah sepupunya itu, bukannya pergi ke pesta laknat yang membuat nya berakhir seperti ini.

_______________

 

 

Tidak terasa sudah setengah jam so eun menangis yang membuat matanya kini terlihat bengkak, sekarang dia mencoba untuk menjadi kuat, bukankah nasi sudah jadi bubur?. Dia juga tidak mungkin menuntut laki-laki itu karena ayahnya pasti akan membunuhnya juga, lebih baik dia menganggap semuanya tidak pernah terjadi bukan?. Tiba-tiba suara dering handpone membuat-nya menghentikan tangis, so eun melihat kontak nama yang tertera di handpone itu dan tidak menunggu lama diapun mengangkat panggilan itu.

“so eun-ah kau dimana sekarang?!” teriak orang disebrang, so eun mencoba mengatur nafas dan suaranya agar orang yang menelponnya tidak tahu kalau dia sedang menangis. Tapi air matanya terus turun membasahi pipi chuby nya diapun semakin terisak yang membuat orang disebrang sana semakin khawatir.

“yeobseo so eun-ah?! Hey..”

“sebentar lagi aku akan pulang.” Jawabnya lirih.

“kau kenapa?!  kau  membuat semua orang khawatir, kau bilang akan menginap dirumahku pada eomma dan appa mu, dari tadi pagi mereka menelponku menanyakanmu karena kau tidak mengangkat panggilan mereka. Untung saja aku punya alasan dan mereka percaya, kalau tidak mati kau!.” Suara disebrang berbicara tanpa henti dan tidak memberikan waktu untuk so eun menjawabnya.

“hey…kenapa kau diam saja?! So eun kau menangis?!” tanya orang diseberang yang mendengar suara samar isakan so eun.

“ani gwenchana..kau terus saja berbicara sunny jadi kapan aku bisa menjawab semua pertanyaanmu eoh?..” so eun mencoba meredakan suara isakannya.

“hey sepupuku tersayang, aku tahu kau sekarang sedang menangis, jadi apa yang terjadi so eun-ah, kau tidak bisa membohongiku..!!” so eun langsung terisak dan menceritakan semuanya pada sunny setelah itu, So eun lalu memberitahukan tempatnya pada sunny. Sunny sangat terkejut mendengar cerita dari so eun, tanpa menunggu waktu lama sunny langsung berkata.

“tunggu aku, 30 menit lagi aku akan sampai disana..” perintah sunny pada so eun, so eun hanya bisa mengangguk walaupun sunny tidak bisa melihatnya diseberang sana.

 

 

[]

 

 

Sesampainya sunny dihotel itu, dia langsung berlari ketempat so eun berada. Ketika dia membuka pintu kamar  itu dia menemukan so eun yang masih menangis sambil memeluk tubuhnya sendiri dan semakin mengeratkan genggamannya diselimut itu, sunny menghampiri tubuh rapuh sepupunya dan memeluknya, mereka menangis bersama. Sunny tidak kuat melihat sepupunya yang terlihat sangat berantakan itu.

“kemana laki-laki bajingan itu?, siapa nama lelaki yang memperkosamu itu eoh?!” teriak sunny sambil menahan tangisnya.

“aku tidak tahu sunny.. hiks..hiks, aku tidak tahu..” ucap so eun semakin terisak karena sunny yang semakin memojokannya.

“aku akan mencari laki-laki itu dan membuatnya membayar apa yang sudah dilakukannya padamu…!”

“ani.. aku mohon sunny jangan lakukan itu, kalau sampai appa tahu, dia pasti akan membunuhku, dan eomma pasti akan sakit lagi. Aku mohon jangan memberitahukan masalah ini pada siapapun..” mohon so eun memandang wajah sepupunya itu, sunny yang tidak tega hanya bisa mengangguk dan mengelus lembut rambut sepupu yang sangat dia sayangi.

“aku janji, tidak seorangpun yang akan tahu tentang masalah ini, aku janji..” ucap sunny dengan wajah seriusnya.

___________________

 

 

Tidak terasa sudah seminggu lebih kejadian itu sudah berlalu, kini so eun bisa menjalani hidupnya seperti biasa walaupun kini dia tidak seceria yang dulu. Tidak ada seorangpun yang tahu tentang kejadian yang sudah terjadi dihotel itu kecuali dia dan sunny, so eun juga tidak pernah bertemu dengan laki-laki itu lagi dan itu membuatnya sedikit lebih tenang, so eun juga tidak pernah bersama tiffany lagi, ketika dia berpapasan dikampus dengan tiffany dia berusaha menghindar, takut kejadian seperti dulu terulang lagi, so eun tidak ingin semua itu terulang lagi. Sedangkan tiffany Cuma cuek saja melihat so eun menjauhinya.

Seperti saat ini, so eun menunduk saat dia berpapasan dengan tiffany..

“hey tiffany bukankah dia anak manja yang kau bawa ke club malam saat ulang tahunku dulu?” tanya wanita yang berjalan disamping tiffany itu sambil menunjuk so eun yang masih menunduk, tiffany langsung menahan bahu so eun dan memegang dagu so eun agar so eun menatapnya. So eun membelalakan matanya atas perlakuan tiffany yang tiba2 terhadapnya.

“iya dia ini anak manja yang aku bawa waktu itu, aku pikir saat pestamu itu dia akan diperkosa dan badannya akan dibuang oleh laki-laki hidung belang, eehh tapi ternyata dia masih ada dihadapanku sekarang, sangat menyebalkan bukan?.” Wanita itu terkekeh Mendengar perkataan tiffany, sedangkan so eun langsung menepis tangan tiffany.

“jadi saat itu kau sengaja membuatku mabuk?!” tiffany tertawa meremehkan.

“ne..aku muak melihat wajahmu yang sok lugu itu..” ucap tiffany dingin, so eun tidak menyangka kalau tiffany yang dia anggap sahabatnya dulu itu ternyata sangat membencinya.

“apa salahku tiffany-ah?” tanya so eun lirih, tiffany memandang so eun dengan pandangan benci.

“apa salahmu?, salahmu sangat banyak kau tahu?. Setiap laki-laki yang aku cintai pasti akan lebih memilihmu, itu semua karna wajahmu yang sok lugu itu, aku muak dengan semua tingkah polosmu yang munafik itu.” Teriak tiffany pada so eun, mata so eun berkaca-kaca mendengar penjelasan tiffany, jadi Cuma gara2 itu dia membenci so eun, kalau tiffany tahu kalau  so eun kehilangan keperawanannya gara2 perbuatannya apakah dia akan tertawa  bahagia?.

“aku sangat muak berteman denganmu, kau selalu bertingkah baik dihadapan semua orang, aku benci semua itu, karena mereka selalu memujimu dan tidak pernah memandangku. Mereka selalu berkata kalau kau itu sempurna” Ucap tiffany lagi dengan sinisnya.

“mianhe…!” ucap so eun tulus, namun tiffany tidak memperdulikannya dan malah mendorong tubuh lemahnya yang membuatnya sedikit terdorong kebelakang, tiffany dan temannya itu meninggalkan so eun yang menunduk menumpahkan air mata yang dari tadi tertahan dibalik kelopak mata indahnya.

“jadi itu yang membuat semua orang menjauhiku?, mianhe aku memang bodoh karena tidak menyadari kekesalan kalian karena tingkahku, mianhe..mianhe.” ucap so eun terus menagis, tanpa sadar dia terus berjalan sambil menunduk menyembunyikan tangisannya yang membuat semua orang yang melihatnya merasa heran. Hingga dia sampai dibangku taman yang sepi itu, dia duduk dan menangis lagi.

Tiba-tiba seseorang duduk disampingnya dan memberikannya sebuah sapu tangan padanya, dia menolehkan kepalanya dan mendapati seorang laki-laki yang memakai t-shirt hitam, celana jeans biru dan memakai topi, wajahnya terlihat datar, tanpa menolehkan wajahnya kearah so eun laki-laki itu masih mengulurkan sapu tangan yang ada ditangannya pada so eun.

“ambilah ahgassi, bukankah kau membutuhkannya?!.” Itu bukan pertanyaan tapi lebih mirip perintah, so eun akhirnya mengambil sapu tangan itu.

“gomawo..” ucap so eun, laki-laki itu hanya mengangguk dan masih terdiam menampakan wajahnya yang terlihat tanpa ekspresi itu.

“apa kau tidak malu?!”

“ne?” tanya so eun yang bingung dengan pertanyaan laki-laki yang dia tidak kenal itu.

“apa kau tidak malu menangis ditempat rame seperti ini eoh?.” So eun mengedarkan pandangannya keseluruh taman, dia baru sadar kalau taman sudah tidak sepi lagi, seperti saat dia baru duduk dibangku taman ini.

“kau baru sadar?, aah wanita memang sulit untuk dimengerti. Kenapa mereka selalu menangis?, memangnya apa yang mereka tangisi?!.” So eun terpana mendengar perkataan laki-laki itu, apa salah wanita menangis, astaga kenapa dia bertanya seperti itu, mana so eun tahu apa yang ditangisi wanita2 diluar sana, yang dia tahu hanya saat ini dia sedang sedih dengan masalahnya dan ingin menangis, jadi apa itu salah?.

“ani.. aku tidak tahu.” Jawab so eun jujur.

“tapi terima kasih karena anda sudah memberikan sapu tangan anda untuk saya.” Kata so eun lagi sembari memberikan senyuman tulusnya untuk menghargai kebaikan lelaki itu.

“ne.. cheonma. Kau simpan saja sapu tangan itu, sepertinya kau lebih membutuhkan sapu tangan itu, kalau kau menangis lagi, kau bisa menghapusnya dengan sapu tangan yang kuberikan.” Kata lelaki itu sedikit menyunggingkan senyumnya pada so eun. So eun seakan terhipnotis melihat senyuman lelaki itu, sungguh manis walaupun senyuman itu tidak lebar.

“baiklah ahgassi, aku ada urusan lain, jadi sampai jumpa annyeong..” lelaki itu meninggalkan so eun yang masih terdiam dengan pikirannya sendiri, sampai tubuh laki-laki itu hilang baru so eun sadar kalau dia belum tahu siapa lelaki itu, dia merutuki kebodohannya sampai dia melihat nama yang terukir disapu tangan itu “kim jong woon” so eun mengucapkan nama itu sambil tersenyum membayangkan wajah lelaki itu.

 

 

[]

 

 

“good morning..!!” teriak seorang wanita memasuki rumah yang begitu besar bak istana, mendengar teriakan sang wanita membuat sang pemilik rumah yang sedang sarapan merasa terganggu.

“sunny, kau selalu berteriak saat tiba dirumah ini, kau membuat telingaku sakit.” Ucap laki-laki paruh baya yang wajahnya terlihat sangat tegas. Laki-laki itu tidak lain adalah kim jung seok– ayah dari kim so eun.

“hehe mianhe ahjussi, aku terlalu bersemangat kalau sudah sampai di rumah ini.” Ucap sunny merasa malu atas perbuatannya.

“sudahlah yeobo, bukankah kita sudah terbiasa mendengar teriakan gadis-gadis cantik kita dirumah ini?.” Ucap nyonya kim pada suaminya.

“mereka sudah besar, mereka harus bersikap dewasa, apa lagi so eun akan segera menikah.” Sunny terkejut mendengar pernyataan tuan kim.

“mow?!, so eun akan menikah? Dengan siapa ahjussi?.” Tanya sunny antusias.

“sudahlah sunny, kau akan tahu saat acara lamaran. Sebaiknya kau membangunkan putri tidur kami.” Jawab tuan kim.

“siap ahjussi..” sunny langsung berlari kelantai dua lebih tepatnya kekamar so eun, melihat tingkah sunny yang seperti anak kecil membuat tuan dan nyonya kim tersenyum melihatnya.

“so eun-ah…!!” teriak sunny  sesampainya dikamar so eun lalu mengguncangkan tubuh so eun yang masih tertidur nyenyak di atas kasur.

“hey putri pemalas, Ayo bangun!.  katanya kau mau menemaniku jalan-jalan?.” Karena tidak mendapatkan respon dari so eun, sunny terus mengguncang tubuh mungil sepupunya itu.

“so eun-ah kajja..!!” so eun mengerjapkan matanya dan melihat wajah sepupunya–sunny yang terlihat memelas.

“sunny mianhe, sepertinya aku tidak bisa menemanimu jalan-jalan.” Jawab so eun terdengar lirih.

“apa kau sakit?.” Tanya sunny khawatir.

“entahlah, dari semalam aku merasa pusing dan mual-mual.” Sunny melihat wajah so eun yang terlihat pucat.

“wajahmu sangat pucat so eun-ah, sebaiknya kita kerumah sakit. Kajja aku bantu kau berdiri.” Sunny meraih tangan so eun untuk membantunya  bangun, tapi saat so eun akan berdiri, so eun merasa mual. Dia langsung berlari kekamar mandi dan ingin memuntahkan semua isi perutnya. Sunny yang melihat so eun muntah-muntah tapi hanya mengeluarkan air liurnya saja mulai merasa khawatir dengan pemikirannya yang dari tadi dia abaikan.

“so eun-ah kapan terakhir kali kau menstruasi?!.” Tanpa pikir panjang sunny langsung menanyakan hal yang menurutnya konyol  itu.

“apa maksudmu sun-“

“aku menanyakan kapan terakhir kau menstruasi kim so eun?!.” Teriak sunny memotong perkataan so eun.

Tiba-tiba tubuh so eun merosot dan terduduk dilantai dingin kamar mandi, menyadari maksud dari pertanyaan sunny.

“aku tidak mungkin hamil sunny, tidak…tidak mungkin.” Kata so eun, bibirnya gemetar mengucapkan kata-kata itu.

“kau harus tenang so eun,perkiraanku mungkin saja salah.” Kata sunny mencoba menenangkan so eun yang sudah mengeluarkan air matanya.

“sunny bagaimana kalau aku hamil?!, aku tidak menginginkan anak ini hiks..hiks.” so eun sudah tidak terkendali lagi, dia semakin menangis,.

“tenanglah so eun, sebaiknya saat ini kita kerumahku, nanti kita bisa membeli tes pack untuk mengecek kau hamil atau tidak.”  So eun hanya mengangguk menyetujui kata-kata sunny, setelah mengganti pakaian dan mendapatkan izin dari nyonya dan tuan kim, mereka berdua langsung pergi menuju rumah sunny.

____________________

 

Tangan so eun bergetar melihat dua garis yang terpampang jelas di tes pack itu, jadi perkiraan sunny benar kalau so eun hamil.

“tidak mungkin..ini pasti salah.” Ucap so eun melempar tes pack itu.

“so eun bagaimana?!” tanya sunny yang masuk kekamar mandi mengecek keadaan so eun.

“sunny tes pack itu pasti salah, aku tidak mungkin hamil, tidak mungkin..!!” so eun memegang kepalanya sambil menjambak rambut panjangnya frustasi. Tiba-tiba so eun memegang bahu sunny.

“aku tidak mau hamil…sunny telpon siapapun sekarang juga untuk mengeluarkan bayi sialan ini dari tubuhku.” Kata so eun menggoyangkan tubuh sunny, sunny tercekat mendengar permintaan sepupunya itu.

“masih ada jalan keluar so eun-ah, kau tidak harus membunuh bayimu.”

“aku tidak menginginkannya sunny, aku mohon keluarkan dia dari tubuhku..!!” karena so eun yang hilang kendali sunny langsung menampar sepupunya itu. So eun memegang pipinya yang terasa sakit karena tamparan sunny.

“bayi yang ada dalam perutmu itu juga anak mu so eun, bukan anak bajingan itu saja. Apa kau tega membunuh darah dagingmu sendiri, dia tidak berdosa, kau tidak bisa melimpahkan semua kesalahan bajingan itu pada bayi itu.” So eun seakan baru tersadar atas semua ucapannya tadi, sunny benar anak yang didalam kandungannya ini tidak berdosa, sungguh pemikirannya sangat picik karena ingin  membunuh anaknya sendiri.

So eun mengelus perutnya yang datar sembari berkata maaf berkali-kali pada janin yang ada diperutnya itu.

“sebaiknya kau istirahat untuk menenangkan pikiranmu.” Kata sunny dan membimbing so eun kearah kasurnya, so eun terlihat sangat lelah dengan semua yang dia hadapi akhir-akhir ini. Tanpa menunggu waktu lama, mata so eun terpejam dia akhirnya memasuki dunia mimpinya yang mungkin saja indah. Sedangkan sunny dia tersenyum miris melihat sepupunya yang dulunya sangat ceria sekarang tergantikan dengan sepupunya yang sangat lemah dan rapuh.

 

 

 

 

[]

 

 

So eun terbangun saat matahari berwarna orange, so eun mengerjapkan matanya beberapa kali untuk menyesuaikan diri dengan cahaya matahari sore yang terlihat masih terang yang masuk dari celah jendela. Dia merasa sedikit tenang karena tadi sudah beristirahat lumayan lama, seperti orang yang diberi obat tidur.

“kau sudah bangun so eun-ah?.”so eun mengalihkan pandangannya dari jendela menuju suara yang menyebut namanya, sunny terlihat membawa makanan untuk so eun, so eun tersenyum lemah kearah sunny.

“aku membuatkanmu teh dan bubur, kau harus memakan buburnya.” Sunny menyentuh dahi so eun.

“sepertinya demam mu sudah turun, kau tahu aku sangat khawatir tadi saat kau tertidur kau terus mengigau dan ternyata kau demam. Syukurlah sekarang kau terlihat lebih baik.” Kata sunny tersenyum melihat so eun.

“aku sangat takut akan reaksi appa, ketika dia tahu kalau aku hamil sunny.”

“tadi ahjussi menelponku dan menanyakanmu, aku bilang saja kau tertidur dikamarku karena kelelahan sehabis belanja denganku.”

“gomawo..” ucap so eun.

“untuk?”

“untuk semua nya lee sunkyu.” Kata so eun terlihat kesal karena sepupunya yang berlagak bodoh.

“kau pasti akan mengucapkan terima kasih lagi padaku karena rencana beriliant ku.” Ucap sunny percaya diri.

“rencana apa?.” Tanya so eun tidak mengerti.

“ahjussi menjdodohkanmu dengan anak temannya.” So eun terkejut mendengar penjelasan sunny.

“mow?!.”

“hei kau harus memanfaatkannya, dengan kau menikah dengan laki-laki pilihan ahjussi itu, kau bisa menyelamatkan kehormatan keluarga kita dan kau juga tidak akan terkena amukan ahjussi.” So eun terdiam memikirkan rencana yang diberikan sunny.

“kau jangan terlalu banyak berpikir, ini satu-satunya jalan keluarmu so eun-ah. Ini juga demi kebaikan anakmu, bukankah dia juga memerlukan seorang ayah?. Kau hanya cukup merahasiakan kehamilanmu, hanya kita berdua yang mengetahui semua ini.” Akhirnya so eun mengangguk menyetujui rencana so eun, semua ini demi bayi ku ucap so eun dalam hati meyakinkan dirinya kalau semua ini demi kebahagiaan bayinya walaupun harus melukai hati laki-laki yang akan dijodohkan dengannya, bukankah laki-laki itu juga tidak akan tahu semua kebohongannya kalau dia bisa menjaga semua rahasianya.

 

___________________

 

Dan disinilah mereka diruang tamu yang luas dikediaman keluarga kim, so eun yang duduk disamping sunny dan nyonya kim, sedangkan tuan kim duduk di sofa sebelah mereka. Saat ini So eun terlihat sangat tegang menunggu laki-laki yang akan dijodohkan dengannya, sampai dia tidak menyadari sunny yang meringis karena so eun meremas tangannya dari tadi.

setelah menunggu cukup lama, akhirnya sang laki-laki yang ditunggu datang juga, so eun terdiam melihat laki-laki yang baru memasuki ruang tamu. Sama seperti so eun, lelaki itu juga tampak terkejut melihat so eun, tapi keterkejutannya Cuma sesaat dan setelah itu dia menampakan wajah datarnya yang terlihat cool itu lagi.

 

“aku kira kalian tidak akan datang, aku sangat khawatir.” Kata tuan kim pada nyonya im bokyung eomma dari sang laki-laki.

“haha mianhe jung seok-ah, tadi jong woon ada meeting mendadak dengan klien nya, jadi kami sedikit terlambat kesini.” Jelas nyonya im pada tuan kim, tuan kim tertawa memaklumi kalau jong woon memang anak muda yang sangat sibuk.

“namanya juga direktur, jong woon juga adalah anak satu-satunya anda.  jadi hanya dia yang bisa meneruskan perusahaan appa nya bukan?!” kata tuan kim menepuk punggung jong woon, jong woon hanya bisa tersenyum mendapatkan perlakuan seperti itu.

“iya semenjak appa nya meninggal, hanya jong woon harapan kami untuk meneruskan perusahaan peninggalan appanya.” Jelas nyonya im yang terdengar lirih.

“yeobo sebaiknya kita duduk sambil membicarakan perjodohan dan memperkenalkan jong woon dengan so eun, bukan begitu nyonya im?!.” Kata nyonya kim pada eomma jong woon, dan itu menetralkan suasana yang tadi sedih. merekapun tertawa kembali dan akhirnya duduk, sesi perkenalpun dimulai.

 

“bagaimana menurutmu jong woon-ah tentang so eun, bukankah dia begitu cantik?”tanya nyonya im pada anaknya yang lebih tepat menggoda so eun dan jong woon. So eun menunduk menyembunyikan rona merah diwajahnya.

“ne..cantik.” jawab jong woon datar tapi dia terus menatap so eun yang kini tengah menunduk. Mereka semua tertawa mendengar jawaban jong woon  yang jujur dan melihat tingkah so eun yang malu-malu, sunny juga sampai tertawa terbahak-bahak menyadari wajah sepupunya yang sudah sangat merah mengalahkan buah tomat.

 

“sepertinya so eun dan jong woon saling menyukai, jadi jong woon-ah kapan kau akan melamar so eun eoh?!.” Tanya nyonya im lagi pada ananknya.

Jong woon terdiam sesaat seperti berpikir..

“aku tidak akan melamarnya.” Kata jong woon yang membuat semua orang disana terkejut dan terdiam.

“aku akan langsung menikahi so eun, mungkin 2 minggu cukup untuk mempersiapkan semuanya.” Bagaikan ada angin semilir yang berhembus tiba-tiba yang membuat semua keterkejutan tadi hilang begitu saja digantikan tawa. Sedangkan so eun terdiam memandang wajah jong woon yang terlihat sangat serius dengan ucapannya.

“sepertinya putraku ini tidak sabar ingin memiliki putri mu jung seok-ah hahaha.”

“ne..sebaiknya kita memberikan mereka ruang, supaya mereka bisa berbicara berdua.” Merekapun meninggalkan so eun dan jong woon berdua, tapi sunny masih duduk ditempatnya yang membuat tuan kim menyeretnya dengan cara memelintir telinganya, menjauh dari dua sejoli itu.

 

“aku tidak menyangka eommaku memilih wanita yang tepat untuk menjadi pendamping hidupku.” Ucap jong woon memecah kesunyian.

“ne?.”

“kau tidak berubah, sama seperti saat pertama kita bertemu ditaman itu, kau selalu saja lelet mencerna perkataanku.” So eun tidak mengerti dengan laki-laki ini, tadi dia memuji so eun didepan orang tua mereka dan sekarang laki-laki ini menghinanya. Jadi mau laki-laki ini apa?. Melihat so eun yang terdiam dan memanyunkan bibirnya membuat jong woon tertawa, mendengar jong woon yang tertawa membuat so eun mengalihkan pandangannya yang dari tadi menatap meja didepannya beralih memandang wajah jong woon, dan betapa menyesalnya so eun menatap wajah laki-laki itu, karena tiba-tiba saja jantung nya berdetak kencang dan seakan terhipnotis melihat senyum yang menawan lelaki yang ada didepannya membuat so eun betah memandang wajah laki-laki itu yang tak lain adalah kim jong woon.

 

“ne..aku tahu, aku sangat menawan tapi jangan memandangku seperti itu, kau membuatku risih.”kata jong woon yang membuat so eun merutuki dirinya untuk kedua kalinya karena menatap wajah lelaki itu.

“dasar narsis.” Gumam so eun.

“jadi nona kim, kau bersediakan menikah denganku?, aku yakin semua wanita akan iri padamu karena berhasil mendapatkan suami tampan sepertiku.” So eun sangat terkejut dengan kenarsisan laki-laki didepannya ini sampai-sampai mulut so eun terbuka saking terkejutnya.

“tampan katanya? Astaga kalau aku mau banyak laki-laki dikampusku yang jauh lebih tampan darinya yang ingin menjadi kekasihku, tuhan kenapa aku bisa jatuh cinta pada laki-laki ini?. Ah mow? So eun dasar bodoh..bodoh, tidak mungkin kau mencintai laki-laki narsis seperti dia.” Kata so eun dalam hati tanpa sadar dia memukul-mukul kepalanya karena pemikiran bodohnya, dan tentu saja hal itu membuat jong woon heran melihat tingkah so eun yang menurutnya sangat lucu.

“hei kenapa kau melukai tubuh calon istriku eoh?” so eun terdiam, tidak mengerti perkataan jong woon, jong woon kembali terkekeh melihat tingkah so eun.

“bodoh..” ucapnya sambil menggetok pelan kepala so eun.

“yang aku maksud itu kau nona kim, bukankah sekarang kau adalah calon istriku?.” Sudah berapa kali so eun terdiam karena terkejut oleh laki-laki ini, eoh kasihan sekali kau kim so eun.

 

“mianhe..” ucap so eun pada akhirnya menyerah dengan tingkah laku sang calon suami. Sedangkan jong woon hanya tersenyum kecil melihat tingkah sang calon istri yang terlihat malu-malu.

 

 

 

[]

 

 

Seminggu lagi acara pernikahan mereka akan digelar, undangan pernikahan sudah disebarkan, tempat resepsi sudah selesai dikerjakan dan lain sebagainya, sekarang tinggal mencoba gaun pengantin untuk so eun dan jas untuk jong woon.

Saat ini jong woon sedang berada ditaman depan rumahnya yang mewah, menunggu sepupunya untuk menemaninya mencoba pakaian untuk acara pernikahannya seminggu lagi, sedangkan so eun akan berangkat bersama sunny nanti ke butik. tempat mereka memesan pakaian pengantin.

Tidak lama terdengar suara mobil suara mobil memasuki perkarangan rumah itu dan munculah seorang laki-laki tinggi yang sangat tampan dengan pakaian santainya. Memakai kemeja putih dan celana jeans.

“kau membuatku menunggu lama.” Kata jong woon ketika laki-laki itu sudah berada didepannya.

“hei hyung, seharusnya kau berterima kasih, karena aku mau menemanimu. Aku jadi penasaran siapa wanita yang sudah berhasil membuatmu melepaskan masa lajangmu diusiamu yang sangat sudah tua ini.” Ucap laki-laki itu menggoda jong woon.

“dasar evil kurang ajar, siapa yang kau bilang tua eoh?!.” Marah Jong woon pada laki-laki yang usianya lebih muda darinya itu. Karena berhasil membuat jong woon marah, laki-laki itu hanya bisa tertawa sambil menepuk pundak jong woon.

“ha..ha..ha mianheyo hyung, kau sensitif sekali. Bukankah Kau memang sudah tua eoh?!.” Kata laki-laki itu lagi yang membuat jong woon semakin marah mendengarnya. Melihat wajah jong woon yang sudah memerah karena marah, laki-laki itu langsung mengambil ancang-ancang untuk berlari secepat mungkin.

“yak..!! cho kyu hyun titisan setan..!!.” teriak jong woon, berjalan mencari kyu hyun yang tadi berlari kedalam rumah.

 

“eomma mana si anak setan itu?.” Tanya jong woon pada nyonya im yang sedang memasak didapur.

“kau mencariku hyung?.” Tanya kyu hyun yang dengan santainya duduk di meja makan sambil meminum jus jeruknya. Jong woon langsung menghampiri kyu hyun dan memukul kepalanya,  jong woon tersenyum puas, melihat kyu hyun yang terlihat kesakitan karena ulahnya.

“eomma kau lihat kelakuan anakmu yang sudah tua itu, dia memukul kepalaku.” Kata kyu hyun mengelus kepalanya yang tadi sudah dipukul jong woon.

 

“eomma heran. kenapa kalau kalian bertemu pasti, pekerjaan kalian  hanya bisa bertengkar terus. Kau juga jong woon kenapa kau selalu memukul kepala sepupumu eoh?.”

“dia selalu membuatku kesal eomma, aku tidak mau dia menjadi pendampingku di acara pernikahanku nanti.” Kata jong woon.

“aku juga tidak mau menjadi pendampingmu hyung.” Jawab kyu hyun sambil meminum jus nya lagi.

“kelakuan kalian seperti anak kecil. Kalian membuatku pusing. Sebaiknya kau berangkat ke butik sekarang jong woon karena so eun dan sunny sudah sampai dari 30 menit yang lalu, kau tidak ingin bukan melihat so eun lelah menunggumu dan membatalkan pernikahan kalian?!.” Jong woon mengangguk mengiyakan perkataan eommanya.

“dan kau kyu hyun, kau jangan membuat hyung mu marah terus, eomma sudah capek mendengar kalian ribut terus. Dan satu lagi kyu hyun akan tetap menjadi pendamping pengantin, apapun yang terjadi arra?!” kyu hyun dan jong woon mengangguk seperti anak kecil mendengar nyonya im yang  menasehati mereka, karena mereka tidak mau nyonya im akan marah-marah, itu mengerikan buat mereka.

“ne mianhe eomma.” Ucap mereka bersama.

“baiklah cepat berangkat sekarang kasihan so eun lama menunggu kalian, dan hati-hati dijalan salam buat so eun.” Kata nyonya im.

“ne eomma kami pergi dulu.” Ucap jong woon, mereka berdua mencium pipi nyonya im dan langsung berangkat.

 

_________________________

 

 

“kemana calon suami tersayang mu itu so eun-ah?, apa dia tidak melihat jam dirumahnya?, kita sudah menunggunya hampir 1 jam, kalau sampai dia tidak kelihatan sampai setengah jam lagi sebaiknya kita tinggalkan tempat ini.”  Sunny terus mengoceh tanpa henti karena menunggu jong woon di butik dari 1 jam yang lalu, dia juga selalu mondar-mandir tidak jelas sambil terus menggerutu, mengutuk jong woon sang calon suami sepupunya itu. Sedangkan so eun hanya duduk manis sambil membaca majalah yang sedari tadi bertengger di tangannya.

“sebaiknya kau mencoba gaun pengantinmu sekarang so eun-ah, biar aku yang melihatmu. Setelah selesai kita langsung meninggalkan tempat yang membosankan ini. Biarkan saja si jong woon itu mencari-carimu nanti biar dia tau rasa.” Mendengar ide sunny membuat so eun tersenyum kecil.

“jong woon oppa ingin dialah orang pertama yang melihatku memakai gaun pengantin itu sunny.” Jelas so eun.

“ne..ne arra. Dasar jong woon sialan.” Kata sunny memanyunkan bibirnya menggerutu lagi, akhirnya dia menyerah lalu kembali duduk di sofa yang diduduki so eun, dan ikut membaca majalah-majalah yang tersedia diatas dimeja.

Suasana menjadi sepi karena sunny tidak menggerutu lagi, sunny malah asyik dengan dunianya sendiri, sunny tersenyum-senyum sendiri melihat dress dan sepatu yang ada dimajalah itu, so eun yang melihat kearah sunny jadi ikut tersenyum melihat tingkah sepupunya itu yang tadinya tidak bisa diam eh sekarang saat diam orangnya malah tersenyum seperti orang gila.

Saat so eun akan mengalihkan pandangannya kearah majalah lagi, suara pintu butik terdengar dibuka seseorang dan tidak lama suara berat seorang laki-laki menyapa pendengarannya.

“mianhe membuatmu menunggu lama so eun-ah.” Ucap laki-laki itu yang tak lain adalah jong woon, laki-laki itu tersenyum kearah so eun dan so eun membalas senyuman laki-laki itu.

“ne gwenchana oppa.” jawab so eun dengan senyumnya yang makin mengembang.

“apa yang kau katakan so eun-ah, kita sudah menunggunya 1 jam lebih eeh aku capek sekali.” Kata sunny menatap jong woon tajam.

“mianhe..joungmal mianhe ini semua gara-gara aku menunggu cho kyu hyun, dia itu sepupuku. Dia akan menjadi pendamping pengantin ku, dia juga akan mencoba pakaiannya sekalian menemaniku.” Jelas jong woon.

“lalu mana sepupu mu yang membuatku lama menunggu itu eoh?!.”

“sudahlah sunny, bukankah jong woon oppa sudah ada disini. Jadi sebaiknya—“

“maaf membuat kalian menunggu cukup lama.” Kata kyu hyun memasuki butik itu dan memotong perkataan so eun, saat dia menegakkan kepalanya pandangannya langsung tertuju kearah so eun. So eun sangat terkejut melihat wajah laki-laki yang baru saja memasuki butik itu yang tidak lain kyu hyun. So eun sampai menutup mulutnya saking terkejutnya.  Lalu bagaimana dengan kyu hyun? Tentu saja dia juga terkejut tapi bedanya dia tersenyum—senang karena melihat so eun. tubuh so eun gemetar Saat kyu hyun berjalan mendekat kearahnya tanpa menunggu lama so eun lalu menarik tangan sunny secepatnya kearah toilet wanita untuk menghindari kyu hyun. Kyu hyun dan jong woon terdiam karena bingung dengan reaksi so eun yang seperti orang ketakutan.

 

“hyung wanita itu—“

“ne wanita yang tadi ketakutan karena melihatmu itu adalah calon istriku kim so eun, eoh sudah ku duga, so eun pasti ngeri melihat wajahmu yang seperti setan itu haha.” Jong woon tidak melihat ekspresi kyu hyun, wajah sepupunya itu saat ini sangat berbeda, tersirat rasa kecewa diwajah tampannya.

 

“yak..!! kim so eun, kau menyakitiku. Tanganku sakit sekali karena kau terlalu kencang menarikku.” Gerutu sunny mengelus tangannya yang sedang sakit.

Sedangkan so eun setelah sampai di toilet dia langsung kearah wastafel dan menghidupkan keran air dan langsung membasuh wajahnya sampai tidak menyadari dressnya sedikit basah karena dia terlalu keras membasuh wajahnya, melihat itu sunny langsung berjalan kearah so eun dan menanyakan keadaannya.

“waeyo?! Kenapa kau gemetar seperti ini?!.” Sunny tidak mendengar jawaban dari so eun karena wanita itu terus saja membasuh wajahnya.

 

“yak..!! jawab aku kim so eun ada apa?!.” Bentak sunny dan memegang bahu so eun, so eun terkejut karena bentakan sunny, dia terdiam dan tiba-tiba menangis.

“kenapa kau menangis, jawab aku so eun-ah kau kenapa?!. Kau membuatku takut.” Kata sunny lagi tapi dengan suara yang lebih rendah karena takut menyakiti sepupunya.

“laki hiks…laki-laki itu yang sudah memperkosaku sunny, dia ayah dari bayi yang aku kandung ini.” Jawab so eun, air matanya semakin deras membasahi pipi nya, sedangkan sunny sangat shock mendengar penjelasan so eun.

“laki-laki..sepupu jong woon?.”

“ne..laki-laki itu hiks..hiks. aku harus bagaimana sunny?,laki-laki itu pasti akan memberi tahu jong woon oppa. bag..bagaimana reaksi jong woon oppa saat dia tahu? Dia pasti akan membatalkan pernikahan ini dan appa akan tahu semuanya.. hiks..hiks.” sunny sungguh tidak tahu harus berbuat apa lagi, dia hanya bisa memeluk sepupunya, mencoba memberikan ketenangan dengan mengelus punggungnya.

“kau tidak usah khawatir aku pasti akan melindungimu so eun-ah.” Kata sunny masih memeluk so eun.

 

“mungkin tuhan ingin menghukumku sunny karena membohongi laki-laki sebaik jong woon oppa.”

“ani..tuhan tidak akan menghukum-mu so eun-ah, bukankah kau benar-benar mencintai jong woon oppa eoh?.” So eun hanya mengangguk menjawab pertanyaan sunny.

“berarti kau sama sekali tidak membohonginya, aku yang merencanakan semua ini, jadi tuhan akan menghukum ku bukan menghukum mu.” So eun menggelengkan kepalanya dipelukan sunny.

“ani.. semua ini salahku, karena dari awal akulah yang sudah membohongi eomma dan appa. Dan sekarang aku juga membohongi jong woon oppa, aku memanfaatkannya karena ke egoisanku.” Kata so eun sambil masih terisak dipelukan sunny.

“sudahlah so eun, kau harus percaya padaku. Apapun yang aku lakukan nanti, kau harus mengikuti jalan cerita yang aku buat.” Kata sunny dan so eun menyetujuinya.

______________

 

“hei sunny kenapa kalian lama sekali?.” Tanya jong woon yang melihat so eun dan sunny memasuki ruang tempat mereka mencoba pakaian penganting itu. #maaf gak tahu nama ruangannya hehe.

 

“oppa sepertinya so eun kurang enak badan, bisakah kau menemaninya?.”

“ne..tentu saja, so eun sekarang menjadi tanggung jawabku.” Kata jong woon dan menidurkan kepala so eun di pundaknya tanpa menyadari tatapan cemburu dari laki-laki yang dari tadi berdiri didekat mereka.

 

Sunny tersenyum melihat jong woon yang sepertinya benar-benar mencintai so eun, sunny lalu berjalan kearah kyu hyun.

“bisa kita berbicara sebentar?.” Kata sunny yang membuat kyu hyun mengalihkan perhatiannya padanya.

“kita tidak bisa berbicara disini, mungkin akan lebih nyaman kalau berbicara diluar?.”

“ne arraseo.” Jawab kyu hyun dan mengikuti sunny. Saat mereka sudah diluar meninggalkan ruangan itu, sunny langsung berbicara to the point.

“aku sangat mengharapkan kau tutup mulut tuan cho.”

“tutup mulut?! Apa maksudmu?.” Tanya kyu hyun tidak mengerti dengan perkataan sunny.

“kau tidak perlu pura-pura bodoh, apa kau lupa sudah memperkosa sepupuku yang kau anggap pelacur itu eoh!!.” Kata sunny menekankan disetiap kata-katanya.

Kyu hyun tertawa mendengar penjelasan sunny, tawa itu lebih mirip seringai.

“aku tidak pernah memperkosanya, kami melakukannya karena kami sama-sama menginginkan-nya, dan untuk perkataanmu yang mengatakan kalau aku menganggapnya pelacur, itu sama sekali tidak benar. Aku hanya memberinya uang karena aku pikir dia tidak memiliki uang untuk—“

“sudahlah itu sama saja, kau menganggapnya pelacur. dan aku mohon tuan cho, jangan membuat sepupuku menderita, dia mencintai jong woon oppa jadi sekali lagi aku mohon jangan membuat pernikahan ini berantakan.” Kata sunny mengeratkan kedua telapak tangannya dan memohon pada kyu hyun.

 

“tapi aku juga mencintai sepupumu itu, kau tahu sudah berbulan-bulan ini aku mencarinya. Kalau saja saat itu appa ku tidak menyuruhku berangkat ke jepang untuk mengurus perusahaan disana, aku tidak akan meninggalkannya di hotel itu. dan aku sangat bodoh karena sudah meninggalkannya saat itu tanpa tahu siapa dirinya dan tanpa mngetahui namanya.” Kyu hyun terlihat sangat menyedihkan dimata sunny, dia merasa bersalah juga melihat keadaan kyu hyun saat ini. Apa sunny harus mengatakan kebenaran kalau saat ini so eun sedang mengandung anaknya?. Tidak sunny tidak mungkin menghancurkan kebahagiaan sepupunya.

 

“kalau kau mencintai so eun, kau pasti akan mmebiarkannya bahagia.” Kata sunny dan meninggalkan kyu hyun yang menunduk menyedihkan.

 

 

TBC….!!

 1.      Jadi bagaimana dengan kelanjutan hubungan jong woon dan so eun?

2.      Apakah kyu hyun akan membiarkan so eun menikah dengan jong woon?

Di tunggu aja part 2 nya.

 

 

 

Maaf  sekali untuk ketelatan pengepost-annya, sebenarnya saya ingin post kelanjutan ff my teacher, my future husband? Dan whats is love tapi belum selesai juga karena tugas makin hari makin numpuk yah terpaksa ngepost ff ini dulu lumayan darpada imajinasinya hilang sia-sia.

Dan karena saya baru mulai ngetik ff lagi, yah dimaklumin aja alur ff nya yang maju-mundur, typo bertebaran, imajinasi gaje dan lain sebagainya. Mohon di komen saja yah insya allah kalau peminatnya banyak ya gitu saya bakal jadi semangat buat lanjutin ni ff dan ff yang masih TBC saya akan usahakan ngetik disela-sela mengerjakan tugas…
oh iya terima kasih buat shane eonni yang selalu memberi semangat buat saya untuk melanjutkan semua ff ini, untuk vani juga yang selalu menanyakan dan selalu menunggu ff labil saya ini. Dan bagi yang bertanya kenapa kyu hyun memanggil eommanya yesung oppa dengan panggilan eomma, itu karena mereka ceritanya sangat dekat jadi kyu hyun memanggil eommanya yesung oppa dengan panggilan eomma juga. Ceritanya eomma yeppa sodaraan gt sma bokapnya kyuppa, terus ceritanya appa nya yesung oppa udah meninggal n sy manggil nya dengan nyonya im supaya bisa bedain nyonya kim ibunya sso sma ibunya yesung oppa

 

Oke sekian terima kasih dan maaf buat kalian semua yang sudah mau menunggu ff abal-abal saya n buat komennya juga… silahkan kritik dan sarannya.

Yang jelas ni ff tidak ada unsur pelagiat, semuanya imajinasi saya ketika bengong karena stress gara2 tugas hehe… #plak..plak..plak banyak bacot, ditendang reader ^____^