Please Don’t Cry Part 2

 

Author : djkyueun

Main  Cast :

-kim so eun (aktris)

– kim jong woon a.k.a yesung  (super junior)

-cho kyu hyun  (super junior)

Genre : romantic,friendship, family, NC 17

Type : 2 of ?/sqhuel/chapter

Dan temukan cast lainnya,,…

Annyeong semua, saya bawa lanjutan  ff gaje ini. adakah yang mau baca?

Selamat menikmati saja dan ingat typonya bertebaran seperti debu bahasanya dijamin gaje habis.  jadi harap maklum, ok dari pada denger bacotan gak jelas author langsung saja selamat membaca 😀

Eh iya lupa,  ini hasil imajinasiku no plagiat….

Kalau ada nama, ide cerita yang pasaran dan kesamaan tempat dll  itu tidak disengaja…!!

 

 

****

 

 

So eun tersenyum melihat bayangannya di cermin, saat ini dia memakai gaun pengantin warna putih panjang yang sangat indah. Siapapun yang melihatnya saat ini pasti akan sangat kagum dan terpesona.

“putri eomma cantik sekali!” puji nyonya kim saat melihat putri tunggal nya mengenakan gaun pengantin itu, so eun tersenyum mendengar pujian eomma nya.

“gomawo eomma! Tapi aku merasa gaun ini terasa sesak di tubuhku. Apakah aku terlalu gemuk eomma?..” raut wajah so eun terlihat murung, nyonya kim membelai lengan so eun.

“aniyo..gaun itu pas ditubuhmu so eun-ah. Lihat kau terlihat sangat cantik.” So eun kembali melihat bayangannya di cermin dan tersenyum kembali.

 

“apa jong woon oppa akan senang melihatku  memakai gaun ini eomma?”

“tentu saja.. hari ini semua orang akan senang dan terpesona melihat mu.” 

“joungmalyo? Huaa hari ini aku sangat senang sekali eomma!” kata so eun memeluk eomma nya, dia bergelayut manja seperti anak kecil.

“sebentar lagi kau akan menjadi seorang  istri, tapi putri eomma ini masih saja seperti anak kecil eoh?.” So eun tersenyum kearah eomma nya.

“omong-omong dimana sunny?.” tanya nyonya kim menyadari sunny yang dari tadi tidak terlihat batang hidung nya. So eun hanya mengidikan bahu menjawab pertanyaan eommanya.

“ah anak itu, baiklah eomma mau mencarinya dulu. Kau jangan kemana-mana nanti gaunmu kotor ne?.”

“ne eomma.” Jawab so eun, ketika nyonya kim sudah tidak terlihat lagi, so eun kembali melihat diri nya di cermin.

 

“aegy-ah.. sebentar lagi kau akan mempunyai appa, apa kau senang?” so eun tersenyum membelai perut nya yang terlihat masih rata, Dia sangat bersyukur laki-laki itu –cho kyu hyun tidak memberi tahu jong woon tentang malam berdosa yang mereka lalui dan pada akhirnya hari pernikahannya dengan jong woon akan terlaksana hari ini.

 

“kau sudah terlihat sangat cantik, jadi untuk apa berkaca terus eoh?” tiba-tiba laki-laki itu –cho kyu hyun sudah ada di belakang nya memperhatikan penampilan so eun dari bawah sampai atas, so eun sangat terkejut melihat nya.

“kenapa kau membelai perutmu?, apa kau ingin cepat-cepat mempunyai anak dari jong woon hyung?!” kata kyu hyun dengan sinisnya. so eun terkejut –lagi dan sedikit bersyukur karena kyu hyun tidak mendengar perkataan nya tadi. Kyu hyun tiba-tiba mendekati so eun dan membelai perut so eun yang membuat tubuh so eun menegang.

 

“aku sangat cemburu melihatmu bersama jong woon hyung. Ketika dia mencium mu dan memelukmu, rasa nya aku ingin memukulnya dan menyeretmu menjauh darinya, tapi sayang karena dia itu hyung ku, yah terpaksa aku harus menahan amarah ku karena aku juga sangat menyayanginya.” Sesaat so eun terdiam mendengar perkataan kyu hyun dan ketika dia sadar dia langsung menepis tangan kyu hyun yang dengan kurang ajarnya membelai perutnya dan naik ketengkuknya. Kyu hyun tertawa mendapatkan reaksi so eun yang seperti itu.

 

“aku juga berharap kau mengandung anakku dari hubungan kita waktu itu agar kau tidak menikah dengan jong woon hyung… ah itu pemikiran yang sangat bodoh dan jahat  bukan?.” So eun tidak bisa berkata-kata, saat ini tubuhnya menegang dan gemetar lagi mendengar perkataan kyu hyun. rasanya saat ini dia ingin berlari menjauh dari laki-laki ini, dia ingin menangis –merasa diri nya sangat jahat pada bayi dalam kandungannya, karena memisahkan nya dari ayah kandung nya, dia begitu egois bukan?. Melihat so eun yang menitikkan air mata nya, kyu hyun terdiam. Apakah dia menyakiti so eun? Itulah yang ada di otak nya saat ini.

 

Kyu hyun kembali mendekat ke arah so eun dan memegang bahu so eun yang gemetar dan naik turun karena menangis.

“mianhe! Aku..   kau tahu aku memang bodoh karena meninggalkanmu saat itu dan mianhe joungmal mianhe karena menganggapmu—“

“cukup!! Aku mohon tuan cho sebaiknya kau keluar dari ruangan ini, sebelum orang-orang berpikiran yang tidak-tidak tentang kita.” So eun kembali menepis tangan kyu hyun, tapi kali ini dari bahu nya. Kyu hyun menyeringai mendengar kata-kata so eun.

 

“kau tidak usah berteriak seperti itu. aku hanya ingin menyerahkan ini padamu.” Kyu hyun mengeluarkan kotak beludru bewarna merah, dia memegang tangan so eun dan meletakkan kotak itu di telapak tangan so eun. So eun heran, apa maksud cho kyu hyun memberikan benda itu padanya. Karena melihat so eun yang terdiam melihatnya, kyu hyun langsung berbicara menjawab pertanyaan so eun yang tidak langsung itu.

 

“itu cincin yang seharus nya aku berikan padamu saat aku baru pulang dari jepang. Kau tidak harus memakai nya, tapi aku mohon simpanlah cincin itu.” suara kyu hyun terdengar lirih.

“dan satu lagi, maaf karena aku tidak akan bisa melupakan mu!” stelah mengucapkan itu, kyu hyun langsung meninggalkan so eun diruangan itu dan setelah ia berada diluar, dia langsung menghapus air mata nya yang baru saja jatuh membasahi pipinya.

“pabo! Kenapa kau harus menangis so eun hah?!” so eun merutuki dirinya sambil menggenggam erat kotak cincin yang diberikan cho kyu hyun.

 

_________

 

“so eun-ah kau kenapa?!” tanya sunny yang baru saja memasuki ruang rias pengantin dan mendapati so eun terduduk dilantai dingin itu dengan air mata yang masih membasahi pipinya, menghilangkan make up yang menghiasi wajahnya.

“yaak! Kenapa kau menangis?” so eun langsung memeluk tubuh sepupunya itu, hanya sunny yang mengetahui tentang dosanya jadi hanya sunny yang bisa mengerti dirinya dan yang bisa menghiburnya.

“apa anakku nanti akan memaafkanku sunny?!” sunny membelai punggung sepupunya dan bertanya lagi.

“apa yang  terjadi eoh?!”

“laki-laki itu sunny..ak..aku takut dia akan mengatakan semuanya pada jong woon oppa!” kata so eun menjelaskan dengan terbata-bata karena menangis dan gemetar.

“yaak! So eun-ah. Kau lihat bukan, sampai saat ini cho kyu hyun tidak mengatakan apapun pada jong woon. Jadi semuanya akan baik-baik saja oke!” so eun masih menangis memandang sunny dengan wajah yang ketakutan.

 

“aku sangat egois sunny. kalau anakku nanti sampai tahu semuanya dia pasti tidak akan memaafkanku, jong woon oppa, eomma-appa dan keluarga jong woon oppa akan membenciku. Mereka semua akan membenciku hiks..hiks.” sunny memeluk  dan membelai punggung sepupunya itu –lagi, memberinya ketenangan dan kekuatan.

“dengar so eun-ah,sudah kubilang. Semuanya akan baik-baik saja, aku yang akan menjaga rahasiamu sampai mati. Kau dengar itu eoh? Jadi kau harus tetap kuat untuk anakmu dan jong woon.” Sunny menekan semua perkataan nya supaya so eun mengerti dan cepat tenang karena sebentar lagi acara pemberkatan pernikahannya akan segera di mulai.

 

“sekarang tenangkan dirimu lalu hapus air mata mu itu!”

“tapi aku sangat takut sunny.” kata so eun masih menitikan air matanya.

“jadi kau ingin jong woon dan semuanya datang kesini dan melihatmu mengakui dosa mu itu eoh?!.” So eun menggeleng dengan keras nya menjawab perkataan sunny.

“baiklah..sekarang aku mohon tenangkan dirimu. Pemberkatan pernikahan mu Sebentar lagi akan dimulai.”so eun mengangguk lalu menarik dan menghembuskan nafas nya setelah itu dia menghapus air matanya, melhat itu sunny tersenyum bahagia.

 

“kau membuat make up nya jadi luntur. Kau jadi terlihat jelek tahu!” kata sunny terlihat menggoda sepupunya itu, so eun merengek agar sunny mau membantunya untuk membenarkan make up nya.

 

 

 

 

[]

 

 

Semua yang hadir di pesta pernikahan itu terlihat terpesona, saat ini ada seorang yeoja yang digandeng oleh ayahnya menuju altar. Dia tidak lain sang pengantin wanita –so eun yang kini membuat semua mata tertuju pada nya tidak terkecuali sang mempelai pria –kim jong woon yang tersenyum menatap sang calon istri.

 

 Sedangkan namja yang menjadi pendamping mempelai pria –cho kyu hyun hanya bisa tersenyum getir melihat wanita pujaannya yang sebentar lagi akan menjadi istri sang hyung.

Sungguh sangat terbalik dengan semua orang, bersabarlah cho kyu hyun,  jangan sampai air mata mu kembali membasahi pipi mu yang dipenuhi jerawat itu #dibakar.

 

Ketika tangan so eun beralih ke tangan jong woon, kyu hyun terlihat mengalihkan pandangannya merasa tidak kuat melihat adegan itu.

Acara pemberkatan pun akan dimulai, tuan kim kembali ke tempat duduknya. sang pastur memulai acara pemberkatannya dan semua orang disana terlihat sangat hikmad mengikuti acara pemberkatan itu.

 

“kim jong woon!  apakah kau bersedia menerima kim so eun sebagai istrimu, dalam suka maupun duka. senang maupun sedih sampai ajal memisahkan kalian?.” Tanya sang pastur/pendeta pada jong woon yang terlihat masih memamerkan senyum manis nya.

“ne! aku bersedia.” Jawab  jong woon  dengan yakinnya.  dia tersenyum kearah so eun yang kini juga tersenyum ke arah nya walaupun terlihat sekali so eun saat ini sangat gugup.

 

“—dan kau nona kim so eun! apakah kau bersedia menerima kim jong woon sebagai suamimu, dalam suka maupun duka, senang maupun sedih sampai ajal memisahkan kalian?.” Tanya sang pastur mengulang perkatannya tadi pada so eun. So eun terlihat ragu menjawab pertanyaan sang pastur. Dia terdiam cukup lama yang membuat semua orang heran melihatnya. So eun mengedarkan pandangannya dan melihat cho kyu hyun menunduk –tidak berani melihat adegan itu. air mata so eun tiba-tiba turun dari mata indah nya, membasahi pipi chubby nya yang indah. Semua orang semakin heran melihat so eun yang terus menangis, mereka tidak tahu arah mata so eun –penglihatannya seperti menerawang  jauh.

 

Kyu hyun yang belum mendengar jawaban so eun, memberankan diri mengangkat wajahnya dan pandangannya bertemu dengan so eun. Wanita itu terlihat bergetar dan menyedihkan. Kyu hyun heran melihat so eun yang memandangnya, entahlah ini hanya perasaan nya saja atau benar so eun melihat ke arahnya?.

 

“nona kim so eun?” tanya sang pastur karena belum mendengar jawaban so eun, sedangkan jong woon menggenggam tangan so eun untuk menyakinkannya. Walaupun dia tidak tahu apa yang membuat so eun ragu. Jong woon merasakan tangan so eun yang bergetar, dia memandang wajah sang calon istri yang kini basah dengan air mata.

 “n..n..ne  aku bersedia..!” dan pada akhirnya so eun menjawab semua keheranan semua orang, semua orang yang ada disana sangat lega mendengar jawaban seorang kim so eun.

“sekarang kalian sudah resmi menjadi sepasang suami-istri dihadapan tuhan.

Semoga tuhan memberkati kalian!” jong woon tersenyum lega ke arah so eun yang kini terlihat sedikit tersenyum dan menghapus air mata nya.

“mempelai pria dipersilahkan mencium mempelai wanita!” kata sang pastur lagi .dan jong woon langsung menempelkan bibirnya pada bibir sang istri –kim so eun.

 

Semua yang hadir disana bersorak gembira melihat adegan itu, dan pada akhirnya sunny menghembuskan nafas nya lega melihat sang sepupu kini sudah menjadi istri sah kim jong woon. Sunny mengedarkan pandangannya dan kini tertuju pada cho kyu hyun. laki-laki itu terlihat sangat menyedihkan –senyum getir terpampang jelas di wajahnya walaupun hanya sunny yang menyadari itu, sunny terpana melihat cho kyu hyun yang kini terlihat menitikan air mata nya. Laki-laki itu mundur dan terlihat menjauh dari pesta.

 

Kyu hyun! hatinya kini sudah hancur, tadinya dia  sangat berharap ketika kim so eun melihat ke arahnya. Tapi menurutnya  itu Cuma khayalan nya, dia terlalu bodoh mengharapkan kim so eun akan membatalkan pernikahan nya dengan jong woon  dan berlari ke arahnya, sungguh bodoh bukan?.

 

 

[]

 

Wanita itu terlihat merenung di ranjang pengantin yang terlihat indah dengan dekorasi yang dipenuhi bunga mawar dan ranjang yang indah bewarna putih bersih, tapi kenapa wajahnya terlihat ditekuk seperti itu –murung dan bingung?.

“apa aku telah salah memilih keputusan?” wanita itu, kim so eun berbicara sendiri sambil melihat cincin yang ada di jari manis nya di sebelah kiri –cincin pernikahannya dan yang satu lagi dia genggam di tangan kanannya –pemberian cho kyu hyun.

“eothoke? Kenapa hatiku jadi bimbang seperti ini. Aegy-ah mianhe! Mungkin kau kecewa pada eomma karena memisahkan mu dengan laki-laki itu.” dia terus memandangi ke dua cincin itu, ke dua cincin itu terlihat sangat indah, tiba-tiba bayangan cho kyu hyun terlintas dipikirannya, ketika laki-laki itu menangis, dia berpikir apakah laki-laki itu benar-benar mencintai nya sampai dia menangis?. Yang dia tahu laki-laki itu terlihat seperti playboy jadi so eun menggelengkan kepalanya menghapus segala pikirannya tentang laki-laki itu.

 

 

“chagi kau kenapa?.” Tanya jong woon heran melihat so eun memandang dua cincin di tangannya sambil menggeleng-gelengkan kepala nya keras, yang tentu saja membuat so eun tersentak kaget dan bangun dari ranjang yang dari tadi dia duduki.

“oppa! kau membuatku terkejut.” Ucap so eun. Jong woon tertawa melihat ekspresi so eun yang menurutnya sangat lucu.

“apa kau sedang berpikiran mesum eoh?” goda jong woon pada sang istri.

“ani!” jawab so eun cepat yang membuat jong woon malah menyunggingkan senyum setan, mungkin tertular kyu hyun.

“joungmalyo?.” Tanya jong woon lagi mendekat ke arah so eun, so eun sedikit gugup karena tiba-tiba saja dia jadi memikirkan apa yang akan selanjut nya terjadi.

“ne..tentu saja.”

“ah ne arraseo. aku hanya bercanda” kata jong woon akhir nya. Dia menahan tawanya karena melihat wajah sang istri terlihat memerah.

 

 “ya! Cincin itu bagus juga.”  Kata jong woon lagi ketika menyadari cincin yang di genggam oleh so eun. So eun terkejut –lagi.

Jong woon mengambil cincin yang ada di tangan so eun, sedangkan so eun tidak bisa berbuat apa-apa, hanya pasrah ketika jong woon mengambil cincin itu.

“sepertinya aku pernah melihat cincin ini” kata jong woon memperhatikan cincin berlian itu, so eun merasa takut mendengar nya. Apa jong woon tahu itu cincin kyu hyun yang diberikannya pada so eun?.

“ne..cincin ini seperti cincin yang  kyu hyun tunjukan padaku waktu dia baru pulang dari jepang.” Seperti suara petir menyambar, itulah yang dirasakan seorang kim so eun. Benarkan jong woon tahu itu cincin cho kyu hyun, lalu apa yang harus so eun katakan saat ini.

 

“ah i..itu oppa..i..itu pemberian orang tuaku.” Kata so eun –berbohong. terbata dan memaksakan senyum nya agar jong woon percaya padanya. Jong woon terus memandang cincin itu lalu beralih melihat wajah so eun dan beralih melihat cincin itu lagi, tiba-tiba jong woon tertawa terbahak-bahak yang membuat so eun terdiam karena takut ketahuan, menjadi memandang heran ke arah jong woon.

“a..apa ada y..yang lu..cu opp..a?.” tanya so eun takut-takut.

“aniyo! Gwenchana. Aku hanya menertawakan si anak setan..eh maksudku cho kyu hyun.”

 

DEG..

 

Sudah berapa kali so eun terkejut saat nama itu di sebutkan dan terdengar oleh telinganya. So eun memandang jong woon yang kini masih tertawa sampai air matanya terlihat keluar.

“ah mianheyo chagiya!” kata jong woon ketika melihat wajah keheranan sang istri, dia mendekat ke arah so eun dan memeluk nya dari belakang dan menaruh dagunya di bahu kiri so eun.

“aku tertawa karena mengingat perkataan kyu hyun. dulu saat dia baru pulang dari jepang, dia memperlihatkan padaku cincin yang persis sekali dengan cincin ini. Dia bilang cincin itu akan dia berikan pada wanita yang sudah mengambil hatinya saat dia berada di club malam, dan cincin itu Cuma ada satu di dunia karena dia yang mendisain nya sendiri. Tapi kau lihat? Cincin ini persis sekali dengan cincin itu. dasar cho kyu hyun, anak setan itu selalu saja bisa  membohongiku.” Jong woon terus saja bercerita tentang kyu hyun dan cincin itu, dia tidak menyadari ekspresi so eun yang kini sudah berubah karena so eun yang membelakanginya.

 

Hati so eun sangat sakit mendengar cerita jong woon, dia sangat merasa bersalah pada laki-laki itu –cho kyu hyun. laki-laki yang benar-benar mencintainya, dia berpikir laki-laki itu hanya mempermainkannya ternyata nasiblah yang mempermainkan mereka. Bukankah semua nya sudah terjadi, kini dia sudah menjadi istri kim jong woon dan anak nya akan memanggil jong woon appa nanti nya. Lalu bagaimana perasaan jong woon ketika dia tahu kalau anak yang memanggil nya appa itu bukan anak nya?. So eun tidak bisa memikirkan kemungkinan lainnya. Dia sudah sangat salah mengambil keputusan, ini semua karena ke egoisannya.

 

Jong woon membalikan badan so eun menghadap nya karena merasakan tangannya terkena air yang ternyata air mata so eun.

“kenapa kau menangis, apa kau tidak suka mendengar ceritaku, apa aku menyakiti mu eoh?.” Jong woon terkejut melihat sang istri yang menitikan air mata nya. Dia merasa sedih dan heran melihat so eun yang tiba-tiba menjadi aneh dari acara pernikahan mereka.

“anio oppa. mianhe joungmal mianheyo!” ucap so eun masih menangis dan memeluk jong woon.

“yaa! Kau tidak berbuat salah, kenapa kau meminta maaf?.” So eun menggeleng dalam pelukan jong woon.

“oppa joungmal mianhe karena selalu membuat mu khawatir .” kata so eun lagi, jong woon hanya tersenyum dan mengangguk mendengar perkataan so eun.

 

 

“mianhe joungmal mianhe karena telah membohongi mu oppa!” kata so eun dalam hati nya dan mengeratkan pelukannya pada jong woon.

“jadi kita akan melakukan nya dimana nyonya kim?” kata jong woon melepaskan pelukan mereka dan tiba-tiba menggoda sang istri, so eun yang mengerti arah pertanyaan jong woon, dia memandang suaminya itu yang kembali tersenyum setan –yang ditularkan kyu hyun. seketika dia menghentikan tangisnya dan menyeka air matanya dan dia hanya bisa menunduk menyembunyikan wajah nya yang memerah. Sedangkan Jong woon tersenyum –lagi, lalu mengangkat wajah so eun supaya ia memandang jong woon, dan tanpa aba-aba jong woon melumat bibir sang istri dan melanjutkan ke tahap selanjutnya menikmati malam pertama mereka.

 

 

 

 

[]

 

Sedangkan cho kyu hyun saat ini berada di club malam, melepaskan segala penat yang dia rasa. beberapa botol minuman keras sudah dia teguk sampai habis, tetapi permasalahan di otak nya seperti enggan untuk pergi. Hatinya sangat sakit sungguh sangat sakit. Siapa yang tidak sakit  menyaksikan wanita yang kau cintai menikah dengan hyung mu sendiri dan mungkin saat ini mereka sedang menikmati malam pertama mereka.

 

“haaaaaah! Sialan!.” Teriak laki-laki itu melemparkan botol minuman yang tadi ada ditangannya. Dia terus saja mengerang frustasi, semua minuman itu tidak bisa membuat perasaannya lebih baik.

“seharus nya kau tidak menikah dengannya!  ha..ha..ha ne aku memang bodoh, tolol..” kata nya meracau memaki dirinya sendiri. Setelah dia tertawa seperti orang gila, Dia akan mengacak rambutnya dan meminta botol minuman lagi pada bartender yang berada di depannya. Bartender itu merasa kyu hyun sudah sangat mabuk, jadi dia tidak mau memberikannya lagi tetapi kyu hyun memaki-maki bartender itu.

 

“yaa! Berikan aku satu botol minuman lagi..” kata kyu hyun pada bartender itu setelah dia memaki-maki nya.

“tuan, anda sudah mabuk. Sebaiknya anda pulang sekarang!” kata bartender berkepala pelontos itu pada kyu hyun, kyu hyun tertawa mendengar perkataan sang bartender.

“ha..ha.ha aku ini sangat kuat minum. Aku tidak mabuk oke!” kata kyu hyun tertawa lagi, tentu saja dia saat ini sangat mabuk.

“oppa?.” tiba-tiba ada yang memanggil lalu memegang pundak cho kyu hyun, kyu hyun menoleh kearah orang itu. ternyata seorang gadis, dia memandang gadis itu heran karena merasa tidak mengenalnya.

 

“mianhe! Perkenalkan Aku tiffany hwang. Aku anak dari tuan hwang min soek rekan kerja oppa. kita bertemu di pesta waktu itu–”jelas gadis itu, kyu hyun terdiam dan mengingat-ingat.

“ah..anak tuan hwang. Maafkan aku, aku tidak terlalu memperhatikanmu saat pesta peresmian itu.” jawab kyu hyun jujur lalu seketika merebahkan kepalanya yang terasa pusing itu di meja panjang bar. Kalian tahu saat ini dia sedang mabuk. Tiffany kecewa Mendengar jawaban kyu hyun yang seperti itu.

“nona sebaiknya anda mengantarkan tuan ini pulang, dia sudah sangat mabuk!” kata bartender itu tiba-tiba berceloteh ditengah keheningan yang tadi tercipta. Tiffany tersenyum mendengar usulan sang bartender dan tanpa pikir panjang tiffany memapah tubuh kyu hyun yang tidak sadarkan diri, dia merasa sangat beruntung bisa bertemu laki-laki yang membuatnya tertarik itu –cho kyu hyun. dia mulai menyukai kyu hyun saat dia melihat laki-laki itu di pesta ayahnya.  jadi dia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan emas untuk bersama cho kyu hyun ini bukan.

___________________

 

Tiffany sangat kerepotan memapah tubuh kyu hyun menuju rumah mewah itu –ruma kyu hyun. sebetulnya tiffany ingin membawa kyu hyun ke hotel atau kemana saja asal dia bisa berdua dengan laki-laki itu, tapi laki-laki itu –cho kyu hyun malah memuntahkan isi perutnya ke arah tiffany yang membuat gaun malam wanita itu kotor dan bau. Jadi terpaksa tiffany mengantarkan kyu hyun pulang, yah lumayan baginya bisa kenal dan lebih dekat dengan keluarga kyu hyun.

 

ketika mereka sudah berada di depan pintu itu –tiffany dan kyu hyun, tanpa menunggu lama tiffany memencet bel, setelah menunggu cukup lama  pintupun terbuka menampakkan seorang wanita yang terlihat cantik.

“omo! Kau kenapa kyu-ah?!” kata wanita itu langsung ketika menyadari kyu hyun yang tak sadarkan diri. Wanita itu mendekat kearah kyu hyun dan ganti memapah laki-laki itu menggantikan tiffany, dia mencium bau alkohol yang sangat kuat dari tubuh cho kyu hyun seketika wanita cantik itu menutup hidungnya karena tidak tahan dengan bau yang ada ditubuh kyu hyun.

 

“tadi aku menemukan kyu hyun oppa sudah tidak sadarkan diri di club malam. Jadi aku langsung membawa kesini.” Jelas tiffany pada wanita itu sembari memamerkan senyum nya.

“ne kansamhamnida! Karena sudah repot mengantarkan namdongsaeng ku yang nakal ini nona—“

“tiffany hwang!” kata tiffany memperkenalkan diri pada wanita itu, kakak cho kyu hyun –cho ahra.

“oh kau anak tuan hwang min soek?!”

“ne eonni. Kita pernah mengobrol di pesta waktu itu.”

“mianheyo..aku tidak mengenalimu tadi.” Kata ahra tulus.

“ani gwenchana eonni. Kita waktu itu tidak mengobrol lama bukan?.”

“ha..ha ne! Sekali  lagi terimakasih nona hwang. Ah iya silahkan masuk, sekali lagi  maaf karena telat mempersilahkan mu!.”

“gwenchana eonni, saya harus cepat kembali kerumah, dan panggil saja tiffany supaya akrab.” Kata tiffany lagi, ahra tersenyum dan berterimakasih untuk kesekian kalinya pada tiffany saat tiffany sudah hilang dari pandangan, ahra langsung membawa kyu hyun masuk dengan memapahnya seperti yang dilakukan tiffany tadi.

 

Rumah itu terlihat sepi karena para penghuni nya sudah tidur dengan nyenyak dan itu sangat disyukuri oleh ahra. Karena dengan begitu orang tuanya tidak akan melihat keadaan kyu hyun yang berantakan itu. baru saja ahra akan menaiki tangga menuju kamar kyu hyun tiba-tiba terdengar suara berat seorang laki-laki yang membuat tubuh ahra menegang. Ahra melihat ke sumber suara dan terlihatlah seorang laki-laki dan wanita paruh baya yang berdiri dibawah anak tangga rumah mereka.

 

“kenapa dia baru pulang? Dari mana saja dia sampai larut seperti ini?!” tanya laki-laki itu yang ternyata tuan cho yang terdengar sangat marah.

“aboji! kyu hyun katanya sangat lelah makanya aku membantunya agar dia cepat beristirahat.” Kata ahra tersenyum ke arah sang ayah. Sedangkan tuan cho, ekspresinya sama sekali tidak berubah.

“bawa dia kemari cho ahra!” perintah tuan cho tegas. Ahra tidak bisa membantah, dia sangat tahu sifat ayahnya yang tidak bisa dibantah.

 

Saat ahra berhasil membawa tubuh kyu hyun ke hadapannya, tuan cho memperhatikan penampilan kyu hyun, dia bisa mencium bau alkohol yang menguar dari tubuh sang putra.

“anak kurang ajar!.” Teriak tuan cho lalu menampar cho kyu hyun yang tidak sadarkan diri sampai tubuhnya terlepas dari rangkulan ahra dan terpelanting kelantai rumah mewah itu. nyonya cho dan ahra terkejut melihat adegan itu.

Sedangkan kyu hyun tersadar lalu mengerang merasakan pipinya yang panas dan perih akibat tamparan sang ayah.

 

“kelakuanmu tidak pernah berubah selalu mabuk-mabukan seperti ini!.” Teriak tuan cho lagi, kyu hyun bangun dari lantai  itu  dibantu ahra.

“tenangkan dirimu yeobo.” Kata nyonya cho membelai punggung tuan cho, mencoba meredam kemarahannya. Kyu hyun dengan susahnya  mencoba bangun dari lantai dingin itu lalu membungkukan badannya di depan sang ayah.

“maafkan aku aboji.”kata kyu hyun lirih, setelah mengatakan itu dia meninggalkan tempat itu menuju kamarnya tanpa menunggu jawaban dari tuan cho, ahra yang melihat itu langsung berlari mengikuti sang adik yang berjalan sempoyongan.

 

“kau lihat tingkah putra mu itu hana! Lama-lama aku bisa mati karena kelakuannya itu.” nyonya cho terdiam mendengar perkataan suaminya itu, dia sedih dan kasihan melihat putranya yang kembali seperti dulu. senang ke club malam, bermain dengan perempuan-perempuan tidak benar dan tentu saja mabuk-mabukan. Padahal waktu itu, ketika dia baru pulang dari jepang dia sudah berjanji pada eommanya, bahwa dia akan berubah karena dia sudah menemukan seorang gadis yang benar-benar dia cintai, dan dia ingin berubah menjadi orang yang lebih baik untuk/karena eomma dan wanitanya itu.

 

Tapi kenyataannya tidak seperti yang dikatakan cho kyu hyun nya pada saat itu. kelakuan putra kesayangannya itu malah lebih buruk dari yang dulu. dulunya seorang cho kyu hyun akan pulang kalau eomma nya sudah menelponnya untuk pulang, tapi sekarang putra nya itu sepertinya enggan mendengarkannya lagi. Nyonya cho berpikir apakah wanita yang diceritakan putra nya itu mungkin sudah menolak putra nya, makanya kelakuan putranya tambah brutal seperti itu. kasihan cho kyu hyun.

 

——————-

 

“kyu-ah kau kenapa, ada masalah eoh?.” Tanya ahra yang melihat kyu hyun yang menunduk dan memegang kepalanya itu.

“kau bisa menceritakan masalahmu pada noona!” kata ahra lagi karena belum mendengar suara kyu hyun.

“gwenchana noona! Aku hanya merasa lelah. Setelah istirahat aku akan merasa lebih baik.” Jawab kyu hyun, ahra mengangguk lalu meninggalkan kyu hyun yang masih menundukan kepalanya.

“aaaaach brengsek!!” teriak kyu hyun melempar lampu tidur yang ada di meja samping ranjang nya itu setelah ahra keluar dari kamarnya.

“kenapa sesakit ini?! Wae?! “kyu hyun memegang dadanya yang terasa sakit,dia menangis lagi, menangisi kekalahannya.

 

 

 

 

[]

 

 

Tidak terasa sudah seminggu so eun sudah menjadi istri dari kim jong woon, pengusaha muda dan tampan. Pagi itu so eun terlihat sangat segar, saat ini dia sedang sibuk menyiapkan makanan untuk sarapan sang suami –kim jong woon. Saat sedang asyik menata makanan itu di atas meja dia dikejutkan dengan sepasang tangan yang melingkari perutnya.

“oppa lepaskan!” kata so eun menyadari siapa yang memeluknya saat ini, karena so eun sangat hapal dengan bau parfume sang suami dan hanya suaminyalah yang akan memeluknya dipagi yang masih tenang seperti ini.

 

“chagi hanya sebentar! Kau tahu, aku selalu merindukan mu.” Kata jong woon semakin mengeratkan pelukannya.

“oppa nanti kau terlambat kekantor!” kata so eun mencoba melepaskan pelukan sang suami, jong woon langsung membalikan tubuh so eun untuk menhadapnya.

“jadi kau tidak pernah merindukanku chagiya?!” kata jong woon sedikit merengek pada so eun, so eun terpana melihat sang suami cemberut seperti anak kecil dan  setelah dia sadar dari keterpanaannya, tiba-tiba nya dia tertawa melihat kelakuan sang suami yang seperti anak kecil itu, dia tidak menyangka tingkah seorang kim jong woon bisa berubah-ubah dari cool ke arah kekanak-kanakan.

“kenapa kau tertawa eoh?! Apa aku salah merindukan istriku ini?.” Kata jong woon tersenyum dan mencubit pipi chubby istrinya itu.

 

 

“ani! Tapi kita kan bertemu setiap hari oppa.” kata so eun, jong woon tersenyum lebih lebar lagi dan membelai pipi so eun.

“itu karena aku sangat mencintaimu.”

“jangan gombal seperti itu oppa, kau membuatku ingin muntah.” Kata so eun menggoda suaminya.

“apa kau akan muntah kalau aku melakukan ini eoh?.” Jong woon menarik so eun dan mencium nya dengan lembut, pertama so eun terkejut karena jong woon tiba-tiba menarik lalu mencim nya, tapi lama-kelamaan dia menikmatinya karena dia suka cara jong woon yang memperlakukannya dengan lembut.

 

Ciuman itu terus berlanjut, jong woon terus saja melumat bibir chery so eun, sedangkan so eun juga ikut membalas lumatan sang suami.

 

PRAANG..!!

 

Suara itu membuat mereka harus rela melepaskan tautan bibir yang membuat mereka melayang itu, mereka mengalihkan perhatian mereka kearah suara itu dan mendapati kyu hyun yang terdiam di depan pintu dapur dan dibawah kakinya terlihat pecahan pas bunga yang sepertinya tidak sengaja di sentuh lalu jatuh oleh kyu hyun karena pas bunga itu tepat berada di dekat pintu itu.

Kyu hyun salah tingkah karena tertangkap melihat adegan mesra antara hyung nya dengan sang istri. Dia menggaruk belakang kepalanya karena tidak tahu harus berkata apa. Dan bersyukurlah kyu hyun karena jong woon berhasil membuatnya keluar dari kecanggungan itu.

 

“kyu-ah kapan kau datang?” tanya jong woon dan menghampiri kyu hyun yang masih setia berdiri di pintu.

“ah..b..ba.ru saja hyung! Tadi eomma menyuruhku langsung kemari mencarimu.” Jelas kyu hyun masih sedikit canggung, dia menatap so eun yang  menundukan kepalanya saat kyu hyun menatapnya, sepertinya malu  karena kyu hyun melihatnya sedang bermesraan.

“lalu dimana eomma?.”

“dia sedang menyirami bunga-bunga kesayangannya seperti biasa hyung.” Jawab kyu hyun, jong woon mengangguk mendengar nya.

“sebaiknya kau duduk kyu-ah, aku tahu pasti kau belum sarapan. Aku akan memanggil eomma dulu, setelah itu kita sarapan bersama-sama.”

“ne hyung!.” Jawab kyu hyun tersenyum.

“so eun-ah temani kyu hyun dulu ne?.” So eun terkejut mendengar perkataan suaminya itu, menemani kyu hyun? oh tidak.

“n..ne oppa!.” jong woon pun pergi meninggalkan kyu hyun dan so eun untuk mencari nyonya im.

 

 

“kenapa kau terus menunduk seperti itu noona?!.” Kata kyu hyun saat berada tepat dihadapan so eun, dia menekankan kata noona agar so eun mengerti isi hatinya kalau dia cemburu melihat adegan yang mereka lakukan tadi itu.

“n..ne? ah..kyu..hyun-ah s..se..baiknya kau duduk dulu.” kata so eun mencoba tersenyum walau kenyataannya sangat terlihat saat ini dia sangat takut dan gugup pada kyu hyun.

Sedangkan kyu hyun tidak bergeming dari hadapan so eun.

“sepertinya kau sangat menikmatinya.”

“ne?! Apa yang kau bicarakan?.”

 

“ciuman itu..ciuman jong woon hyung. Kalau aku yang mencium mu, apa kau akan membalas ciumanku eoh?.”

“sebaiknya kau duduk tuan cho!.” So eun menahan amrahnya karena perkataan kyu hyun.

“kau belum menjawab pertanyaanku.”

“itu tidak mungkin terjadi. Aku sudah menjadi istri jong woon oppa, hyung mu.  jadi kau tidak berhak menciumku!” kata so eun menekankan pada setiap kata-kata nya.

 

“benarkah?” kyu hyun menyunggingkan senyum setannya yang membuat so eun bergidik ngeri melihat senyum yang menurutnya mengerikan. karena merasa tidak tahan dengan sikap kyu hyun yang menurutnya kurang ajar. So eun berjalan akan meninggalkan kyu hyun tapi baru saja kaki nya melangkah, tiba-tiba saja tangannya ditarik oleh kyu hyun dan seketika tubuh mereka merapat, kyu hyun memeluk pinggangnya dan menekan tengkuknya, bibir nya bersatu dengan bibir tebal laki-laki itu, so eun meronta agar laki-laki itu –cho kyu hyun melepaskannya, tapi tenaga laki-laki itu begitu kuat.  Kyu hyun terus saja mencium bibir istri hyung nya itu, so eun merasa ciuman itu sangat kasar, kyu hyun melumat bibirnya kasar. Berbeda sekali dengan ciuman yang diberikan jong woon pada nya.

Dari ciuman itu so eun bisa merasakan emosi seorang cho kyu hyun, dia cemburu, kesal pada hyung nya sendiri karena bisa memiliki wanita yang tak bisa dia miliki.

 

So eun terus mencoba mendorong tubuh kyu hyun agar ciuman itu terlepas, tapi tidak bisa. Dia menangis, menitikkan air mata nya. Dia takut, sangat takut jika jong woon memergokinya berciuman dengan adik sepupunya ini. Apa yang harus aku lakukan agar bisa terlepas dari  cho kyu hyun? tanya so eun pada diri nya sendiri, dia terus menangis sampai ciuman itu terasa asin dibibir nya. Kyu hyun tersadar ketika suara isakan so eun terdengar di telinganya, dia akhirnya melepaskan bibir so eun.

 

PLAK..!

Suara tamparan itu terdengar keras, so eun menampar cho kyu hyun yang dengan berani nya sudah menciumnya di rumah suami tercintanya. Kyu hyun terdiam memegangi pipinya yang terasa perih tapi hatinya lebih perih ketika melihat so eun menangis terisak.

“mianhe! a..a—“

“diam! Kau tidak berhak mengatakan apapun.” Teriak so eun, dia terlihat kacau karena rambut dan pakaian nya terlihat sedikit berantakan dengan air mata yang membasahi pipinya.

“maafkan aku so eun-ah! Aku tidak bermaksud melakukan itu.” kata kyu hyun lagi mendekat kearah so eun yang tadi sedikit mundur karena takut padanya.

“jangan mendekat! Pergi!.” Teriaknya lagi dan mundur beberapa langkah –lagi menjauhi kyu hyun. sebegitu menjijikan kah kyu hyun sampai so eun tidak mau dekat-dekat dengannya?, kyu hyun sangat menyesal karena terbawa emosi sampai mencium sang kakak ipar, dia merasa sangat bodoh karena begitu dia telah berhasil membuat wanita yang dia cintai semakin membencinya.

 

“apa yang terjadi?! Kenapa kau menangis so eun-ah?.” So eun dan kyu hyun terkejut mendengar suara itu –suara jong woon. Kini laki-laki itu berdiri sambil memegang tangan sang ibu –nyonya im. Jong woon dan nyonya im memandang mereka berdua heran.

“kenapa kalian diam saja! Apa yang sudah kau lakukan pada so eun kyu-ah!?.” Teriak jong woon karena dua manusia yang ditanya itu –so eun dan kyu hyun terdiam, tidak tahu harus menjawab apa yang membuat seorang kim jong woon terlihat gusar –marah.

 

 

TBC…!!

 

Baiklah untuk chapter 2 ini sampai disini saja, otak udah buntu. Nah lo kira2 kyusso bakal ketahuan gak yah? Lok mau tahu jawabannya comment n tunggu part selanjutnya…!!

 

Dan Untuk ceritanya yang gaje dan nggak banget harap maklum author nya saja gaje dan nggak berkualitas hehe.. ingat typo dan kata-kata nya yang muter-muter dan gak jelas juga mohon dimengerti… biasa si author gaje gak jauh2 dari ranjau typo dan bahasa gaje 😛

Dan untuk part 3 nya ditunggu saja ya…. dan sekali lagi saya menunggu comment-comment kalian 😀