My Teacher, My Future Husband? part 4

 

Tittle : My Teacher, My Future Husband?
Author : djkyueun
Genre : Romance/friendship/family/Humor/OOC (?)

Main Cast :
Cho Kyu Hyun | Kim So Eun | Kim Jong Woon a.k.a Yesung
Support Cast :
Byun Baek Hyun| Choi Sooyoung | Lee Sunkyu a.k.a Sunny | Ryu hwayoung (ex t-ara) | And Other

Type : 4 of ?/sqhuel/chapter

Note : fanfict ini konfliknya sangat datar, hanya bertumpu pada percintaan Kyusso. Dimana mereka harus berusaha menerima satu sama lain, sebagai seorang pasangan. Jadi kalau mau fanfict yang bergenre hurts atau berat saya sarankan baca yg What is love or Please don’t cry aja biar gak kecewa.

Warning : ini hasil imajinasiku no plagiat. Jadi, Kalau ada nama dan kesamaan tempat dll itu tidak disengaja…!!
Typonya bertebaran seperti debu. Bahasanya dijamin gaje habis dan ingat jangan plagiat hasil karya orang lain ya hehe… ok dah dari pada denger bacotan gak jelas dari saya, lebih baik langsung di baca saja. selamat membaca!! 😀

***

Pagi yang sangat cerah untuk hari ini membuat semua orang yang melihat mentari pagi pasti akan sangat bersemangat menjalani harinya. Walaupun udara terasa dingin karena musim gugur akan segera tiba, tidak menyulutkan semangat orang-orang yang ada dikota Seoul. Bisa dilihat dari keramaian Kota, terlihat sibuk karena anak-anak sekolah beserta pegawai-pegawai berlalu lalang cepat-cepat ingin kesekolah maupun kantor mereka. Tapi tidak dengan seorang gadis cantik yang berada di kediaman keluarga Kim. Dia sungguh tidak bersemangat menjalani harinya pagi ini. Bayangkan saja ini hampir pukul tujuh pagi, namun dia dengan santainya masih bergelut dengan selimutnya yang kini bewarna biru langit itu.

Saat ibunya nya memasuki kamar gadis itu, ibunya nya harus berdecak kagum melihat putrinya yang tak pernah berubah. Bukankah kemarin-marin dia sudah bisa bangun pagi, lalu kenapa sekarang dia menjadi pemalas lagi? Pikir wanita paruh baya itu.

“So Eun! cepat bangun. Kau tidak ingin terlambat kesekolah bukan?” ibunya berteriak sambil mengguncang tubuh gadis itu yang tak lain adalah Kim So Eun. wanita paruh baya yang merupakan ibu dari Kim So Eun itu juga tidak lupa membuka selimut yang menutupi tubuh putrinya itu. tapi bukannya bangun, putrinya itu malah merengek meminta selimut nya lagi dan menutup kepalanya malas. Kembali wanita paruh baya itu harus mendecakkan lidahnya karena tidak tahan dengan kelakuan putri malasnya.

“dengar! Kalau kau tidak bangun juga, eomma akan menyirammu dan membuang kucing kesayanganmu itu!” nyonya Kim mengancam putrinya dengan suara keras agar So Eun mendengarkannya. Seketika So Eun bangun dari tidurnya karena mendengar nama kucing nya –Kooni– dibawa-bawa oleh ibunya.
“akhirnya kau bangun juga putri tidur eoh!” ibunya tersenyum meremehkan kearah putri nya itu. So Eun mendengus kearah ibunya karena tidak suka dibangunkan. Dia merasa malas ke sekolah.

“aku sedang tak enak badan eomma! Aku tidak mau sekolah hari ini.” So Eun terdengar yakin dengan kata-katanya yang membuat ibunya mengernyit heran. Apa nya yang sakit, dia terlihat sangat sehat apa lagi dengan suaranya yang terdengar keras itu.
“mana ada orang sakit sepertimu. Kau membuat eomma ingin tertawa saja. Sekarang cepat bangun sebelum eomma memberi tahu appa mu dan jangan salahkan eomma jika appa mu marah dan menyetop uang jajan mu.” Setelah mengatakan itu nyonya Kim langsung meninggalkan kamar putrinya itu, meninggalkan So Eun yang berteriak –lebih tepat nya merengek karena ucapan nya.
“eomma! Aku benar-benar sakit!” teriaknya.

[]

Pada akhirnya So Eun berangkat ke sekolah dengan bermodalkan pakaian yang belum terlihat rapi, karena tadi dia harus cepat-cepat mandi dan dengan terburu-burunya memakai pakaiannya. Sarapan saja tadi diatas mobil, hari ini dia berangkat diantar sopir keluarganya, jadi dia lebih mudah melakukan semuanya tanpa harus canggung dipandangi Ahjussi mesum –Tunangannya. Dia juga belum ingin bertemu dengan Kyu Hyun, apa lagi mengingat kejadian kemarin dimana Kyu Hyun dengan lancang nya menciumnya. Sebenarnya dia tidak siap masuk sekolah juga karena tidak mau bertemu dengan laki-laki itu ditambah lagi Baekhyun pasti akan kembali menanyakan tentang perkataan Kyu Hyun yang mengatakan kalau So Eun adalah calon Isterinya. Semalam saja Baekhyun terus saja menghubungi nya dan mengiriminya berpuluh-puluh pesan menanyakan soal itu yang membuatnya terpaksa mematikan Handpone nya karena Baekhyun terus saja mengganggunya sampai tengah malam, mengganggu istirahat malamnya. Ingin sekali So Eun menjahit mulut Seongsaeng-nim nya –Cho Kyu Hyun – itu karena akan membuatnya dalam masalah berat. Bagaiman jika Baekhyun menyebarkan rahasia itu pada teman-temannya? Oh God jangan sampai pikir So Eun menggeleng-gelengkan kepalanya. Jika itu terjadi para Fans ahjussi mesum itu pasti akan membunuhku. Kembali So Eun bergidik ngeri membayangkan kalau teman sekelasnya akan membully nya.

“Noona!” ah So Eun tercekat mendengar suara itu. siapa lagi yang akan memanggilnya seperti itu selain Baekhyun. Mati aku! Rutuk So Eun ingin secepatnya berlari tapi kalau dia berlari Baekhyun pasti akan curiga. Dengan meyakinkan dirinya So Eun pura-pura tidak mendengar panggilan itu dan sedikit berjalan lebih cepat untuk menghindarinya.

HAP…!! So Eun berpikir hari ini bukan hari keberuntungannya. Siap-siap untuk pura-pura tersenyum So Eun.
“Noona! Kau tidak mendengar panggilanku eoh?!”
“Mianhe.. sepertinya tidak.” Jawab So Eun asal dan memamerkan senyum kaku nya.
“ouh! Gwenchana.” Kata Baekhyun memaklumi.
“aku harus cepat ke kelasku, sebentar lagi pelajaran akan dimu–“
“Chakkaman! Aku ingin menanyakan tentang perkataan Cho Seongsaeng-nim kemarin. Jadi apa benar kau dan dia..” Sebelum Baekhyun menyelesaikan kata-kata nya So Eun langsung mengibaskan tangannya agar Baekhyun tidak mengucapkan kata-kata Rahasia itu. kalau sampai dia mengatakannya disana, habislah riwayat So Eun karena koridor sekolahnya kini masih dipenuhi oleh Siswa-siswi yang mau mengambil buku-buku pelajaran diloker mereka.

“Aniya! Mana mungkin. Dia hanya mengada-ngada.” So Eun mencoba tertawa meledek mengingat perkataan Cho Kyu Hyun. namun tawanya terdengar sungguh kikuk membuat Baekhyun tidak yakin dengan bantahan So Eun. Baekhyun kemarin juga melihat Kyu Hyun sangat yakin mengatakan kalau So Eun adalah calon isterinya. Laki-laki itu terlihat sangat marah ketika dia mencium So Eun, lalu apa benar kalau Kyu Hyun hanya mengada-ngada.

“Mungkin Cho Seongsaeng-nim menyukai ku makanya dia berbicara asal waktu itu agar kau tidak mendekatiku lagi.” Karena wajah Baekhyun yang menyiratkan ketidak yakinannya pada So Eun, membuat So Eun kembali berbicara asal persis seperti yang dia tuduhkan pada Kyu Hyun. Sungguh alasan yang aneh, mana mungkin Ahjussi mesum itu menyukainya, pikir So Eun. tapi apa boleh buat, dia terpaksa menggunakan alasan yang tak masuk diakal itu supaya Baekhyun percaya padanya dan dengan begitu dia akan selamat. Semoga saja. Kini So Eun menggigit gemas bibirnya, harap-harap cemas melihat Baekhyun yang terdiam seperti berpikir.

Kriiing..Kriiing..!!

Suara Bel tanda pelajaran pertama akan dimulai membuat So Eun menghembuskan napas lega karena akan terbebas dari Baekhyun. “aku harus kekelas sekarang!” ucap So Eun tersenyum dan berlari dengan kencangnya meninggalkan Baekhyun yang terdiam.
“aish Noona!” desisi Baekhyun karena melihat So Eun yang meninggalkannya sendirian.
“Sepertinya apa yang dikatakan Noona benar. Kalau Cho Seongsaeng-nim menyukainya.” Gumam laki-laki itu tidak jelas sambil melihat punggung So Eun yang hilang di tikungan koridor sekolah mereka.
“aish! Aku harus menjaga Noona agar tidak tergoda oleh nya!” Baekhyun terlihat bersungguh-sungguh dengan kata-kata nya. dia tidak boleh membiarkan So Eun bertemu dengan Cho Kyu Hyun, dia bertekad akan selalu disisi So Eun agar guru mereka itu tidak menggoda gadis yang disukainya itu. tapi bagaimana caranya? Kyu Hyun kan wali kelas So Eun, dasar aneh. #ditabok

____________________________

“So Eun-ah Syukurlah kau sudah datang.” Hwayoung mengelus dadanya dramatis melihat sahabatnya itu sampai kelas sebelum guru mereka.
“Kau hampir saja kena hukuman lagi So Eun-ah jika terlambat. Untung saja kau lebih cepat datang daripada Lee Seongsaeng-nim.” Bisik Sunny, karena Lee Seongsaeng-nim baru saja masuk setelah So Eun duduk. Sunny selalu saja seperti ini harus was-was karena So Eun yang selalu membuat masalah dengan Guru-guru. Kemarin dia harus dihukum oleh Cho Seongsaeng-nim karena tidak memperhatikan pelajaran dan kalau sekarang dia dihukum lagi, bukankah itu tidak lucu. Pikir Sunny.
“Mianhe!” bisik So Eun pada dua sahabat nya itu setelah nya dia Fokus kedepan memperhatikan Lee Seongsaeng-nim yang hari ini mengajarkan –mata pelajaran Moral Sosial. Sebenarnya So Eun sangat malas dengan pelajaran Moral Sosial karena pelajaran itu baginya sangat membosankan. Dia lebih suka pelajaran musik dan pelajaran yang menyenangkan lainnya yang membuatnya tidak mengantuk. Namun dia bersyukur hari ini bukan jam pelajaran matematika, dengan begitu dia bisa terhindar dari Cho Kyu Hyun. So Eun tersenyum senang memikirkannya.

[]

Kim Jong Woon memandang ruangan tempat sepupunya bekerja. ketika baru memasuki ruangan itu Jong Woon sedikit terperangah karena ruangan itu jauh dari yang dia pikirkan. Dia berpikir kalau ruang kerja yang ditempati Kyu Hyun akan sebagus ruangannya di perusahaan Tuan Cho –Orang tua Kyu Hyun. namun nyatanya sangat jauh. Ternyata Kyu Hyun tidak diperlakukan istimewa seperti biasanya walaupun Tuan Cho dan Tuan Kim yang merekomendasikan nya. Jong Woon tertawa melihat Kyu Hyun yang mukanya terlihat masam karena kedatangan Jong Woon. Hyung nya itu pasti akan meremehkannya pikirnya.

“Woah Kyunie ruanganmu sangat minimalis.” Benarkan dugaan Kyu Hyun. minimalis disini bukan kearah positif melainkan sebuah sindiran.
“sudahlah Hyung! Jangan membuatku marah. Cepatlah duduk dan katakan apa yang kau inginkan!” Jong Woon kembali tertawa karena mendengar Kyu Hyun yang berkata seperti itu –sungguh sensitif.
“ne. Arraseo! kau terlalu sensitif Kyunie.” Jong Woon menaruh kamera yang dia bawa diatas meja Kyu Hyun –laki-laki itu tidak pernah lepas dari kameranya – lalu duduk dikursi yang berada didepan dimeja Kyu Hyun.
“Minggu ini aku akan mengadakan pameran di Hotel Handel & Gratel, ajaklah So Eun datang bersama.” Jong Woon meletakkan undangan yang tadi dia keluarkan dari tasnya di atas meja kerja Kyu Hyun. “aku juga mengundang Eomma dan Abeoji Cho beserta orang tua So Eun dan Ahra. Jadi tidak ad alasan untuk menolak nya.” karena melihat wajah Kyu Hyun yang ogah-ogahan –malas mengajak So Eun – membuat Jong Woon kembali berkata, membuat Kyu Hyun menelan lagi suara nya tadi untuk membantah permintaan Jong Woon.
“Ne! Nanti aku akan memberikan undangan ini pada Bocah itu. dia pasti akan sangat senang mendapat undangan darimu.” Kata Kyu Hyun akhirnya, sedangkan Jong Woon tersenyum mendengarnya. Bukan karena So Eun yang senang mendapatkan undangannya tapi karena melihat Kyu Hyun yang terlihat tidak rela mengatakan –kalau So Eun akan senang mendapatkan undangan darinya.

“ne Kyunie! Kudengar Sooyoung bekerja disini juga. Apa itu benar?” setelah beberapa menit terdiam Jong Woon berbisik pada Kyu Hyun –bertanya sesuatu yang membuat Kyu Hyun cepat mengangkat wajahnya memandang kearah laki-laki yang lebih tua beberapa tahun dari nya itu.
“Ne! Dia bekerja disini. Kau bisa menemui nya dilantai dua. Tidak jauh dari kantin Sekolah disanalah letak ruang UKS. Atau perlu kuantar kesana Hyung?” Jong Woon menolak dengan cara menggelengkan pelan kepalanya. Dia berkata kalau dia pasti akan menemukan tempatnya. Dia juga bisa bertanya pada Siswa atau guru-guru yang ada disekolah itu jika dia nantinya kesulitan, mendengar Jong Woon yang berkata seperti itu Kyu Hyun hanya bisa mengangguk. Memangnya dia harus marah-marah begitu? Dia dan Sooyoung kan tidak memiliki hubungan apa-apa lgi.

_______________________
Seluruh koridor dan kantin terlihat sepi –karena para siswa dan guru yang masih sibuk belajar-mengajar diruangan kelas mereka masing-masing – ketika Jong Woon menapaki kaki nya disana. dia memandang keberbagai arah mencari dimana letak UKS tempat Sooyoung berada. Ketika melihat ruangan yang bertuliskan UKS Jong Woon mempercepat kakinya menuju kearah ruangan itu, sesekali dia tersenyum karena tidak sabar ingin menemui Gadis yang pernah mengisi hatinya. Ketika dia sampai didepan pintu ruang kesehatan itu Jong Woon bisa melihat Sooyoung yang sibuk mengurusi seorang siswi yang sepertinya kurang sehat karena kelelahan saat pelajaran olahraga, Jong Woon terdiam didepan pintu ruang kesehatan itu terus saja memperhatikan Sooyoung yang dengan cekatan merawat Siswi itu dengan tersenyum ramah.

Tiba-tiba Sooyoung menoleh kearah tempatnya berdiri sekarang yang membuatnya mengerjap dari keterpanaannya, sepertinya teman Siswi yang sakit itu yang memberitahukan Sooyoung kalau dia ada disana.
“Oppa?!” panggil Gadis itu mendekat kearahnya seperti tidak percaya Jong Woon datang menemuinya. Sedangkan Jong Woon mencoba tersenyum kearah Sooyoung setelah Mendengar panggilannya.
“Annyeong! Kau sedang sibuk ya Youngie. Apa aku mengganggu pekerjaan mu?”
“Aniya! Apa yang kau katakan Oppa! kau sama sekali tak menggangguku.” Jawab Sooyoung tersenyum dan menyilahkan Jong Woon duduk ditempat duduk nya sembari menunggunya yang akan menyelesaikan pekerjaan nya terlebih dahulu –merawat siswi yang tadi. Setelah semuanya sudah beres, Sooyoung mengajak Jong Woon berbicara dikantin sekolah. Tadinya Sooyoung berniat mengajak Kyu Hyun sekalian untuk makan siang bersama. Tapi sepertinya itu tidak mungkin karena bisa-bisa nanti suasana nya malah menjadi kaku.

“Aku senang Oppa datang menemuiku kemari. aku juga salut denganmu Oppa, kau bisa menemukan ruanganku padahal kau itu sering sekali tersesat jika berada ditempat asing.” Sooyoung tertawa mengingat kejadian dimana Jong Woon tersesat ketika ingin kerumahnya. Melihat Sooyoung yang terus menertawakannya membuat Jong Woon pura-pura marah pada gadis itu dan mengacak rambut nya. mereka terus saja tertawa ditengah kantin yang masih terlihat Kosong. Menertawakan kejadian masa lalu yang sering mereka alami.

“Ne! Kyu Hyun yang memberitahukanku letak ruang kesehatan sekolah ini.” Jawab Jong Woon. Tawa Sooyoung tiba-tiba terhenti karena Jong Woon menyebut nama Kyu Hyun dan Jong Woon mengetahui itu. dia langsung meminta maaf karena kata-kata nya. Sooyoung menggeleng merasa semua bukan salah Jong Woon. Sebenarnya hubungan Sooyoung dan Jong Woon masih baik seperti dulu, berbeda seperti hubungan nya dengan Kyu Hyun yang merenggang karena kesalahannya. Jong Woon lebih menerima Semuanya ketika Sooyoung jujur kalau dia menduakan cinta lelaki itu dengan Kyu Hyun. malah Jong Woon berkata rela melepaskan Sooyoung bersama dengan Kyu Hyun karena Jong Woon tahu dari mata Sooyoung kalau gadis itu lebih mencintai Kyu Hyun dibandingkan dirinya dan itu benar dilakukan Jong Woon dengan memutuskan hubungannya dengan Sooyoung.

Namun Kyu Hyun sungguh berbeda 180 derajat dari Jong Woon, laki-laki itu malah menolaknya dan lebih memilih menjauh darinya. Hubungan Jong Woon dan Kyu Hyun juga menjadi kaku setelah semuanya terungkap. Tapi kalian tahulah Jong Woon selalu berusaha menjadi dekat kembali dengan Kyu Hyun walaupun sangat sulit mengembalikans semuanya seperti semula. Sooyoung dan Jong Woon sama-sama terdiam ketika masa lalu kelam itu membayangi mereka kembali.

“Noona! Kau mau meninggalkanku lagi eoh?!” suara keras itu membuat Jong Woon dan Sooyoung tersadar dari keterdiaman mereka. Mereka berdua –Jong Woon dan Sooyoung– baru sadar kalau Bel tanda berakhirnya pelajaran pertama sudah berbunyi dan kini kantin mulai dipenuhi oleh Siswa-Siswi yang kelaparan ingin diisi perutnya.
Jong Woon menoleh kearah suara itu –memperhatikan seorang Laki-laki muda yang mengejar seorang gadis berambut panjang yang diapit dua orang gadis yang sepertinya sahabatnya. Jong Woon tidak bisa melihat wajah gadis itu karena tubuh gadis itu menghadap kebelakang –sedang memarahi laki-laki yang tadi meneriakinya – sehingga Jong Woon hanya bisa melihat punggung gadis itu. karena melihat Jong Woon yang memperhatikan Gadis itu membuat Sooyoung bertanya apakah Jong Woon mengenalnya dan Jong Woon hanya menggeleng karena merasa tidak mengenalnya.

[]

“Noona! Kau mau meninggalkanku lagi eoh?!” So Eun sudah sangat kesal dengan Hoobae nya itu. dari tadi sebelum pelajarannya selesai laki-laki itu –Baekhyun – sudah menunggunya didepan pintu kelasnya yang membuat Guru nya –Lee Seongsaen-nim – harus menegur So Eun karena merasa terganggu dengan Baekhyun yang dikira kekasihnya. Lalu tadi juga laki-laki itu malah mengikuti nya ketika dia ingin kekamar mandi –toilet wanita – dan sekarang terus meneriakinya karena dia mencoba menghindar dari nya. sungguh So Eun kesal, dia berbalik melihat kearah Baekhyun dan memandangnya tidak suka. Sedangkan teman-temannya –Sunny dan Hwayoung – bukannya membantunya menyingkirkan lelaki itu, mereka malah menertawakan tingkah Baekhyun yang selalu mengekori kemanapun So Eun pergi, menganggap semua yang dilakukan Baekhyun itu sangat Sweet dan dia berterimakasih pada Baekhyun, karena teriakan laki-laki itu juga yang sekarang membuat semua pandangan orang-orang yang berada dikantin itu menatapnya seperti orang aneh dan otomatis semakin membuat So Eun semakin kesal.

“berhenti mengikutiku Baekhyun! Kau seperti anak bebek saja.” So Eun berteriak tidak jelas pada Baekhyun dan menyebut-nyebut anak bebek yang membuat kedua sahabatnya dan orang-orang disana tetawa mendengar perkataannya. Bukankah dengan mengatakan Baekhyun anak bebek berarti dia tanpa sadar mengatakan dirinya induk bebek karena terus di ekori oleh Baekhyun. Sedangkan Baekhyun yang dimarahi oleh So Eun malah ikut tersenyum mendengar teriakan So Eun.

Dan lihatlah So Eun sekarang wajahnya terlihat merah karena kesal. Dia merasa sia-sia saja memarahi Baekhyun. Dia hanya membuang-buang tenaganya saja karena Hoobaenya itu tidak akan mendengar ocehannya malah dia akan semakin suka –senang jika So Eun memarahinya – karena dia merasa dirinya dianggap oleh So Eun.
“Ah! Terserahlah!” kata So Eun menyerah menghadapi Baekhyun dan langsung berjalan meninggalkan laki-laki itu dan kedua sahabatnya untuk mencari tempat kosong dikantin itu sebelum Bel tanda pelajaran kedua berbunyi.
“Noona!”
“So Eun-ah tunggu kami!” teriak Baekhyun, Sunny dan Hwayoung bersamaan ketika melihat So Eun meninggalkan mereka. Namun sayang sekali karena kesal So Eun malah tidak mau menunggu ke tiga orang itu.

Keadaan kantin terlihat sangat ramai, So Eun terus saja mencari tempat duduk yang kosong dan ketika menemukan kursi yang kosong, tiba-tiba mata So Eun malah tertuju pada seorang laki-laki –Jong Woon. So Eun memincingkan penglihatannya ketika dia menyadari laki-laki itu tak sendirian dan So Eun sekarang bisa melihat Jong yang duduk menikmati makan siangnya bersama seorang gadis yang diketahui So Eun adalah Dokter penjaga ruang kesehatan yang merupakan wanita yang dicium Kyu Hyun. seketika Mood So Eun berubah. Tadinya dia ingin mendekat kearah Jong Woon dan menyapanya dengan senyuman ramah, tapi tidak jadia dia lakukan karena tidak suka dengan kehadiran wanita itu. dia juga tak jadi duduk dikursi kosong itu dan malah ingin meninggalkan kantin karena selera makannya juga sudah hilang.

Melihat So Eun yang membalikkan tubuhnya ingin meninggalkan kantin membuat Baekhyun dan kedua sahabatnya menjadi bingung dengan sikap So Eun. bukannya tadi So Eun ingin cepat-cepat mengisi perutnya, lalu sekarang kenapa dia malah berjalan keluar? Pikir ketiganya.
“ Ya! So Eun apa yang terjadi?!” Sunny yang melihat gerak-gerik aneh So Eun berteriak memanggil sahabatnya itu dan memegang tangan So Eun, membalikkan tubuh So Eun menghadapnya, agar gadis itu tidak keluar dari kantin. Kini terlihatlah wajah So Eun yang sendu ditambah matanya terlihat berkaca-kaca menahan tangis. Sunny semakin tidak mengerti apa yang terjadi, begitupun Baekhyun dan Hwayoung yang terdiam memperhatikan So Eun. mereka sampai tidak menyadari tatapan seorang Kim Jong Woon yang tanpa sadar menoleh mendengar nama So Eun yang disebut oleh Sunny –karena Jong Woon berada beberapa meter dari tempat berdirinya ke empat orang itu. karena melihat So Eun yang mereka panggil itu adalah Kim So Eun gadis yang dia kenal, membuat Jong Woon bangun dari duduknya dan mendekat kearah mereka dan diikuti oleh Sooyoung yang juga penasaran.

“a..apa yang terjadi? Kenapa kau menangis?!” Sunny terperangah melihat air mata So Eun yang jatuh.
“Noona apa kau terluka?”
“So Eun-ah!” panggilan dari ketiga nya membuat So Eun tersadar. So Eun dengan cepat mengusap pipinya. karena merasakan air matanya yang sudah keluar dan membasahi pipinya. So Eun tidak tahu kenapa dia marah dan menangis seperti ini?. Apakah karena melihat Jong Woon yang terlihat mesra dengan wanita itu atau karena merasa sakit hati ketika mengingat kejadian dimana Kyu Hyun mencium wanita penjaga kesehatan itu. bingung itulah yang dirasakan So Eun.

“Kim So Eun?!” sekarang So Eun terbebas dari pertanyaan sahabat-sahabat nya karena ketiga orang itu mengalihkan perhatiannya dari So Eun kepada Jong Woon yang tersenyum memanggil So Eun. tapi sekarang So Eun malah gugup ketika laki-laki itu mendekat kearahnya bersama Sooyoung. Dia takut sahabat-sahabat nya akan semakin banyak bertanya dari ; siapa laki-laki itu? apa hubungannya denganmu dan kenapa kau menangis. Lalu bagaimana kalau Jong Woon mengatakan sesuatu yang membuat mereka semua yang ada dikantin itu tahu kalau Kyu Hyun adalah Tunangannya. Ah memikirkannya membuat So Eun bergetar. Dia hanya bisa cepat-cepat menghapus air matanya dan tersenyum kearah Jong Woon.

“Hyung! ada yang ingin kubicarakan denganmu.” Semua mata yang tadinya memandang heran So Eun kini teralihkan memandang Kyu Hyun yang tiba-tiba memanggil Jong Woon.
“Ne? Kyunie aku baru saja ingin berbicara dengan So Eun.” kata Jong Woon merasa tidak enak karena baru saja menyapa So Eun. namun karena Kyu Hyun yang mengatakan kalau pembicaraan ini cukup penting membuat Jong Woon harus rela berpisah dengan Sooyoung dan harus meninggalkan So Eun yang baru saja dia sapa. Dengan memamerkan senyum nya, Jong Woon berpamitan pada So Eun, Sooyoung dan lainnya karena tidak bisa mengobrol banyak dengan mereka. Ketika Jong Woon sudah tidak terlihat lagi, kini So Eun menghembuskan napasnya lega karena ketakutannya itu –takut Jong Woon membeberkan rahasianya – tidak terjadi. sepertinya dia harus berterima kasih pada Kyu Hyun nanti.

Tapi sekarang So Eun malah harus menghadapi pertanyaan-pertanyaan dari sahabat-sahabatnya yang tertunda tadi, karena tidak tahan dengan pertanyaan mereka So Eun akhirnya meninggalkan kantin menjauh dari mereka dan sekarang Suuny, Baekhyun dan Hwayoung mengejarnya untuk mendapatkan jawaban dari mulut So Eun. Mereka sampai melupakan Sooyoung yang menatap So Eun penuh teliti –penasaran apa hubungan Jong Woon dengannya. Dia juga penasaran kenapa Jong Woon seenteng itu menyebut nama So Eun dihadapan Kyu Hyun seperti mereka bertiga sudah saling kenal –diluar konteks sekolah bagi Kyu Hyun.

“Aku harus menanyakan nya pada Jong Woon Oppa!” gumam Sooyoung yang begitu penasaran –mengatakannya ketika So Eun dan sahabat-sahabatnya meninggalkan kantin.

[]

Wajah So Eun terlihat cemberut ketika Kyu Hyun datang kerumahnya dan memaksanya memakai Gaun hitam pemberiannya yang sangat panjang sampai menutupi kakinya. Laki-laki itu juga memaksanya untuk berdandan –sesuatu yang tak disukainya. Awalnya So Eun tidak mengerti kenapa dia harus memakai gaun pesta yang terlihat formal ini? Setaunya tidak ada yang memberinya undangan untuk menghadiri sebuah pesta. Tapi saat orang tuanya terlihat memakai pakaian yang rapi, barulah dia tahu kalau mereka akan pergi ke pesta pameran yang diselenggaraan Kim Jong Woon, mendengar penjelasan orang tuanya membuat So Eun tersenyum tidak jelas sedangkan Kyu Hyun tersenyum meremehkan kearahnya.

“Aboeji tunggu sebentar ne!” teriak So Eun pada ayahnya untuk menunggunya selesai berdandan dan memakai bajunya. So Eun dengan cepatnya berlari kearah tangga menuju kamarnya namun langkahnya terhenti ketika ayahnya menjawab..
“Aboeji akan berangkat sekarang dengan Eomma mu So Eun-ah. Nanti kau akan berangkat bersama Kyu Hyun.” wajah So Eun kini kembali berubah menjadi masam –cemberut – memandang kearah Kyu Hyun yang dengan santainya memamerkan senyum setannya –merasa menang karena melihat wajah So Eun yang ditekuk.

So Eun merengek pada kedua orang tuanya agar dia di izinkan berangkat bersama mereka. Tapi rengekkannya itu tak digubris oleh Tuan dan Nyonya Kim, mereka bersikeras –menginginkan So Eun berangkat bersama Kyu Hyun karena laki-laki itu adalah calon suaminya jadi mereka harus datang berdua sebagai pasangan. Setelah melihat putri mereka mengangguk menyetujui permintaan mereka, Tuan dan Nyonya Kim berpamitan pada dua sejoli itu dan meninggalkan mereka menuju ketempat pesta dan saat Tuan dan Nyonya Kim sudah menghilang dari pandangan, saat itulah Kyu Hyun terbahak-bahak melihat wajah So Eun yang terlihat bodoh dimatanya, sedangkan So Eun kembali merengut –kesal dengan tingkah Kyu Hyun dan tanpa menunggu lagi dia berlari kearah kamarnya untuk mengganti pakaiannya.

Ketika dia selesai berdandan dan memakai gaun yang diberikan Kyu Hyun, So Eun langsung keluar dari kamarnya mendekati Kyu Hyun yang dari tadi menunggunya diruang tamu dengan memakai setelan jas yang terlihat mahal. Tadinya So Eun terpana melihat laki-laki itu karena dia terlihat sangat tampan dengan pakaian nya itu, tapi sayang karena sifat nya yang pemaksa dan arogan terhadapnya membuat So Eun menghilangkan jauh-jauh pikirannya yang menganggap Kyu Hyun tampan dan terpampanglah wajah cemberut itu sampai kini.

“Ya! Ahjussi aku sudah selesai.” Teriak So Eun ketika sudah sampa dihadapan Kyu Hyun. mendengar teriakan So Eun membuat Kyu Hyun kesal, dia berpikir kenapa gadis ini suka sekali berteriak padanya. Saat Kyu Hyun ingin meneriakinya –membalas teriakan So Eun, tiba-tiba dengan seketika Kyu Hyun menahan teriakannya karena ehm terpesona melihat gadis yang selalu dia anggap Bocah itu kini berubah menjadi gadis cantik walaupun dandanannya terlihat sederhana.

“ahjussi! Kapan kita akan berangkat?” So Eun kembali berteriak ketika Kyu Hyun yang tidak meresponnya –terpaku melihatnya.
“eoh! kajjja.” Ucap Kyu Hyun langsung tersadar dengan teriakan So Eun. kyu Hyun terlihat salah tingkah dengan mengusap tengkuknya. Karena melihat Kyu Hyun yang berkata ayo tanpa berjalan membuat So Eun mendengus dan meninggalkannya menuju mobil yang akan mereka pakai menuju pameran foto.
___________________

Wajah So Eun terlihat sangat cerah ketika dia tiba di pameran Foto Jong Woon. Pameran foto itu terlihat seperti bukan pameran foto tapi lebih terlihat seperti sebuah pesta kalangan orang atas. Bisa terlihat dari pakaian orang-orang yang menghadiri pameran itu yang terlihat elegan. Mata So Eun semakin terlihat berbinar ketika dia mendapati Jong Woon memakai setelan Jas putih yang datang menyambutnya dan Kyu Hyun, dia merasa seperti pengantin wanita yang dihampiri pengantin laki-laki yang mengajaknya ke altar untuk mengucapkan janji suci. sungguh dia merasa laki-laki itu –Jong Woon – sangat tampan malam ini yang membuatnya terpana dan terdiam untuk beberapa saat sampai Kyu Hyun berdeham –tidak suka melihat calon isterinya itu yang terlalu mengagumi Hyung nya – membuyarkan hayalan So Eun.

“Annyeong Hasseo!” sapa Jong Woon tersenyum ramah pada kedua sejoli itu dan langsung dijawab dengan semangat oleh So Eun –menghiraukan pandangan tidak suka Kyu Hyun – yang membuat Jong Woon tertawa senang melihat So Eun yang sangat bersemangat.

“aku pikir kau tidak akan mengajak So Eun Kyu-ah” ucap Jong Woon menggoda Kyu Hyun karena sewaktu disekolah kemarin sepupunya itu terlihat ogah-ogahan mengajak sang calon isteri.
“tadi nya aku ingin meninggalkan nya Hyung karena dia terlalu lama berdandan, tapi kau lihat Hyung tidak ada perubahan sama sekali pada dirinya.” Kyu Hyun terdengar mengucapkannya dengan sinis yang membuat So Eun mendengus kesal dan Jong Woon yang melihatnya hanya bisa tertawa melihat keduanya yang tak pernah bisa akur.

“Aish Ahjussi! Siapa juga yang mau dipuji olehmu? Kalaupun kau meninggalkanku, aku pasti akan datang kemari dengan diantarkan supirku.” Ucap kesal So Eun.
“Ya! Bocah ini.” Balas Kyu Hyun yang sangat tidak suka dipanggil Ahjussi oleh So Eun, karena melihat Kyu Hyun dan So Eun yang sepertinya akan melanjutkan pertengkarannya membuat Jong Woon menengahi pertengkaran kedua orang itu.

“Kyu-ah! So Eun sudah terlihat sangat cantik walaupun dandanannya sederhana –“ So Eun terlihat tersipu mendengar pujian Jong Woon sedangkan Kyu Hyun memandang tidak suka melihat calon isterinya tersipu dengan pujian Hyung nya itu.

“ –So Eun pasti sengaja berdandan cantik seperti ini hanya untukmu Ha..Ha.Ha.” lanjut Jong Woon sembari memukul pelan bahu Kyu Hyun. baru saja So Eun ingin membantah perkataan Jong Woon, akan tetapi kata-kata nya tertahan ketika dia melihat Wanita cantik dan tinggi itu datang kearah mereka dan memanggil Jong Woon.

“ouh Sooyongie?” jawab Jong Woon menatap wanita itu. wanita itu –Sooyoung – berjalan lebih mendekat kearah mereka dan ketika dia sampai dihadapan mereka, tatapan Sooyoung terpaku pada Kyu Hyun yang mengabaikan tatapan Sooyoung dan lebih memilih –pura-pura melihat Foto-foto hasil jepretan Jong Woon yang tertempel indah ditembok Balroom luas itu– yang membuat Sooyoung menatapnya sedih.

“Annyeong Hasseo!” sapa Sooyoung tersenyum pada So Eun yang menatapnya dan langsung dijawab oleh So Eun dengan memamerkan senyum cantiknya.
“ So Eun-ah kau pasti kenal dengan Sooyoung dia merupakan Dokter yang bekerja disekolah mu” kata Jong Woon dan diangguki oleh So Eun. So Eun tentu saja sangat tahu wanita ini, wanita yang selalu dia sebut wanita penjaga ruang kesehatan yang membuat Kyu Hyun selalu memarahinya karena menyebutnya seperti itu.

Tiba-tiba Sooyoung mendekat kearah Kyu Hyun yang membuat Kyu Hyun terkejut dengan pertanyaan nya seperti tidak pernah terjadi masalah apa-apa diantara mereka. “Oppa! ternyata kau datang juga ke pameran foto ini. Aku pikir kau tidak akan datang. Kau datang bersama Aboeji dan eommonim?” Kyu Hyun terdiam –lebih memilih mengabaikan wanita itu – tidak menjawabnya yang membuat Sooyoung terlihat sedih dan sedikit salah tingkah. Dia merasa sangat bodoh, dia berpikir seharusnya dia tidak bersikap seperti ini karena Laki-laki itu –Kyu Hyun – belum bisa memaafkannya, namun dia tidak bisa menahan diri nya karena dia sangat merindukan Kyu Hyun. dia tidak bisa melihat laki-laki itu mengabaikannya.

So Eun dan Jong Woon sangat menyadari kekakuan yang berada disekitar mereka apa lagi dengan wajah sedih Sooyoung yang memandang Kyu Hyun, namun mereka berdua lebih memilih pura-pura tidak menyadari nya dan memilih mengalihkan pembicaraan dengan membicarakan tentang foto-foto yang ada disana –mencoba mencairkan suasana yang terlihat sangat kaku – tapi sepertinya usaha mereka sia-sia.

sebenarnya So Eun tidak suka melihat Sooyoung yang menatap Kyu Hyun seperti itu, hatinya tiba-tiba terasa sakit ketika mengingat wanita itu pernah mencium Kyu Hyun –laki-laki yang menjadi calon suaminya. sedangkan Jong Woon kembali mencoba mencairkan suasana yang terasa kaku itu dengan memamerkan senyum manisnya kearah Sooyoung dan menjawab pertanyaannya tadi.

“ Aboeji dan Eommoni Cho ada di dasana mereka terlebih dahulu datang. Sedangkan Kyu Hyun datang bersama So Eun, Sooyoungie” Jong Woon menjawab pertanyaan Sooyoung karena kasihan melihat wanita itu yang terlihat serba salah.
Sooyoung mengangkat wajahnya –yang tadi dia tundukkan karena salah tingkah – memandang So Eun dan Kyu Hyun bergantian. Dia tidak mengerti apa sebenarnya hubungan So Eun dan Kyu Hyun karena dia selalu saja melihat Kyu Hyun bersama dengan So Eun.

“So Eun adalah calon isteriku!” kata Kyu Hyun akhirnya menjawab kebingungan Sooyoung. Seketika tanpa disadari nya air mata Sooyoung menjatuhi pipinya mendengar jawaban Kyu Hyun.

“eoh Chukae Oppa!” ucap Sooyoung mencoba memamerkan senyum nya sambil menghapus air matanya yang tadi jatuh. Berpura-pura terlihat senang walaupun hatinya sangat sakit mendengar jawaban lai-laki yang masih dicintainya itu.
Sedangkan So Eun terdiam sambil memamerkan senyuman kikuk nya melihat adegan itu, dia tidak tahu harus berkata apa pada Sooyoung. sebenarnya So Eun kasihan melihat wanita itu yang terluka karena jawaban Kyu Hyun tapi dia tidak tahu harus melakukan apa untuk menghiburnya, karena bukankah perkataan Kyu Hyun benar kalau dia adalah calon isteri dari laki-laki itu.

“Hyung aku ingin ke tempat Aboeji dan Eomma dulu.” pinta Kyu Hyun pada Jong Woon dan langsung disetujui oleh laki-laki yang lebih tua darinya itu

“Kajja!” setelah mendapatkan persetujuan dari Jong Woon tanpa mengucapkan sepatah katapun pada Sooyoung, Kyu Hyun langsung mengambil pergelangan tangan So Eun untuk mengajaknya ketempat kedua orang tua mereka duduk dan meninggalkan kedua nya yang terpaku.

Akhirnya buliran air mata itu tak bisa tertahankan lagi, semuanya tumpah. Tangis Sooyoung pecah. Wanita itu menangis tanpa suara dan melampiaskan kesakitannya dengan meremas gaun nya hingga kusut. Jong Woon semakin terdiam melihat wanita itu yang menangis sampai sesenggukan, dia tidak tahu harus bertindak seperti apa karena hatinya juga kini terasa sakit karena melihat Sooyoung yang seperti itu menangis karena laki-laki lain Bukan dirinya. wanita itu menangis karena seorang Kyu Hyun –karena masih sangat mencintainya – dan sungguh dia juga merasakan apa yang Sedang dialami Sooyoung. Sakit karena mencintai seseorang yang tak mungkin bisa berbalik mencintainya lagi.

“Oppa mianhe! aku mohon kembali padaku!” Sooyoung menggumam tidaak jelas dan kini pipi nya sudah dipenuhi oleh air mata.
“jangan seperti ini! Kau membuat semua orang memandangmu aneh.” Jong Woon terdengar lirih ketika mengatakan itu. suaranya seperti tersendat-sendat seperti menahan kesakitannya. Tanpa menunggu persetujuan wanita itu Jong Woon langsung menariknya menjauhi pesta agar orang-orang itu tak memandang aneh wanita yang dicintainya.

[]

“Ya! Lepaskan.” Teriak So Eun – ketika sudah berada cukup jauh dari tempat Sooyoung dan Jong Woon –karena Kyu Hyun yang terlalu kuat mencengkram tangannya membuat nya kesakitan. Dengan kasarnya So Eun menarik tangannya dari genggaman Kyu Hyun.
“aigoo! Lihat ini tanganku sampai memerah karena mu Ahjussi.” Protesnya ketika melihat tangannya yang sudah terlepas dari genggaman Kyu Hyun.
“kenapa kau tidak menarik si penjaga ruang kesehatan itu saja dan membiarkanku tetap bersama Jong Woon oppa eoh! kau selalu membuatku kesal Ahjussi.” Lagi So Eun mengeluarkan kemarahannya pada calon suaminya itu namun Kyu Hyun tak menjawab semua protesnya –mengabaikannya.

“Ya! Ahjussi.” Teriaknya lagi karena merasa diabaikan. Bukankah Kyu Hyun akan selalu menjawab semua protesnya? Lalu sekarang kenapa dia terdiam seperti patung? Pikir So Eun.

“Apa semua wanita hanya menyukai type pria yang seperti Jong Woon Hyung?”
“Mow?! Tentu saja semua wanita akan lebih memilih type pria yang seperti Jong Woon oppa. Jong Woon oppa itu perhatian, lembut dan menyenangkan. Oh iya jangan lupakan hal penting ini dia juga tampan dan tidak membosankan sepertimu Ahjussi.” Kyu Hyun bisa melihat So Eun yang tersipu malu ketika mengatakan semua kelebihan Jong Woon itu. mungkin semua itu memang benar dan itulah yang membuat Sooyoung dulu berpaling darinya.

“Sepertinya semua perkataan mu benar bocah! Mungkin semua itu yang membuatnya berpaling dariku. Bukankah dia memang pantas bahagia karena dia gadis yang baik.” Kyu Hyun menghela nafas nya pelan ketika menyelesaikan perkataannya. Dia mencoba tersenyum dan merelakan semua yang telah terjadi. Semua masalahnya antara Ia dengan Sooyoung dan Jong Woon. Sepertinya Sooyoung memang lebih pantas bersama Hyung nya itu karena Hyungnyalah yang mampu memberikan kebahagiaan untuk wanita itu bukan dirinya.

“walaupun hati ini terasa sakit karena penghianatan mereka. Tapi sekarang aku sudah lega karena ada kau bocah!” ucapnya lagi memamerkan senyum menggodanya.

“Gomawo karenamu aku bisa merelakan mereka bersama.” Kyu Hyun mengacak rambut So Eun Sedangkan So Eun mengerjap mencoba memahami apa yang dikatakan oleh Cho Kyu Hyun dan ketika dia sudah memahami apa yang terjadi, dia menyesal karena sudah memeikirkan hal bodoh itu. sesuatu yang membuat hatinya sakit.

“Kyu Hyun dan Jong Woon Oppa mencintai wanita yang sama. Sooyoung! Wanita itu adalah wanita yang sama-sama mereka cintai. Bukan aku… aku hanya menjadi pelengkap atau mungkin mereka menganggapku seseorang yang tak berarti dalam hidup mereka. Yah! hanya pelengkap. Figuran yang tak di inginkan.” Batin So Eun. tanpa terasa dia malah menangis, Merasa bodoh karena terlibat dalam cinta segi tiga mereka.

“Hei kau kenapa? Apa kau terharu dengan kata-kata ku eoh?!” Kyu Hyun menghusap air mata yang membasahi pipi So Eun akan tetapi dengan cepatnya So Eun menepis tangan Kyu Hyun yang membuat laki-laki itu bingung.

“A…aku mau ke kamar mandi.” Ucap So Eun menghapus air matanya yang tadi sempat dihusap oleh Kyu Hyun. tanpa menunggu persetujuan Kyu Hyun So Eun pun berlari meninggalkan laki-laki itu. Kyu Hyun terdiam melihat gadis itu yang tiba-tiba berlari meninggalkannya. Ketika dia menyadari kesalahannya, dia mendengus kesal lalu ikut berlari untuk mencari So Eun.

“Aish Dasar Bocah! Dia ingin ke kamar mandi sedangkan dia tidak tahu dia berlari kearah mana!.” Kyu Hyun mengutuk So Eun karena tidak menemukan gadis itu dikamar mandi.

_______________________

“Pabo! Neo Paboya!” So Eun terus saja merutuki dirinya sendiri karena menangis. dia tidak mengerti apa yang membuatnya menangis. Sakit hati karena Jong Woon yang mencintai Sooyoung atau karena Kyu Hyun yang mencintai Sooyoung? Dia sangat bingung dengan perasaan nya.

“Ahjussi bodoh!” teriak So Eun lagi. Kini dia berada di taman Hotel yang cukup jauh dari ruangan tempat pesta itu berlangsung. Entahlah dia tidak tahu kenapa harus mengutuk Kyu Hyun. bukankah seharusnya dia mengutuk Jong Woon karena laki-laki yang dia sukai itu adalah Jong Woon? Tapi ketika melihat wajah Jong Woon yang menatap khawatir kearah Sooyoung tidak membuat nya sesakit ketika mendengar Kyu Hyun yang masih memperhatikan Sooyoung. Hatinya kembali sakit seperti ketika dia melihat Kyu Hyun mencium wanita itu.

So Eun terus saja menangis menumpahkan kekesalannya dengan menghentak-hentakan sepatunya direrumputan Taman Hotel itu. mungkin kalau ada orang yang melihatnya sekarang dia akan disangka orang aneh.

“kalau kau menghentak-hentakkan kaki mu seperti itu, kau hanya akan membuat sepatu mahalmu itu patah Nona Kim.” Suara itu sangat familiar di telinga So Eun, suara Ahjussi yang membuat dia menangis seperti ini.
“biarkan saja! Tinggalkan aku.” ucapnya ketus dan memilih mengabaikan Kyu Hyun.
“Hei Abeoji dan Eommoni menelponku dari tadi menanyakan keberadaan kita.” Ucap Kyu Hyun meyakinkan So Eun agar mau ikut dengannya menuju ke tempat pameran foto berlangsung.

“Kenapa kau mencariku? Seharusnya kau mencari penjaga ruang kesehatan itu. bukankah kau mencintainya.” Kyu Hyun terlihat terkejut mendengar perkataan So Eun namun tiba-tiba ekspresi wajahnya berubah dan tawanya pecah menertawakan apa yang dikatakan So Eun.

“Ya! Ahjussi bodoh!” teriaknya sambil menangis karena melihat Kyu Hyun yang menertawakannya. Dia semakin merasa bodoh karena menangisi seorang Cho Kyu Hyun.

“Mianhe!” ucap Kyu Hyun menghentikan tawa nya –karena melihat So Eun yang semakin menangis – dan menarik So Eun kedalam pelukannya.
“kenapa kau begitu bodoh eoh? sudah aku bilang bukan, kalau aku sudah merasa lega karena kau bersamaku. Jadi aku mohon jangan menangis lagi dan aku mohon jangan berpaling dariku seperti Sooyoung.” Ucap Kyu Hyun. So Eun mengangguk dalam pelukan Kyu Hyun, gadis itu tersenyum bahagia mendengar perkataan Kyu Hyun. karena merasakan anggukan kecil dari So Eun membuat Kyu Hyun tersenyum senang dan dengan cepatnya dia mencium singkat kening So Eun untuk menyalurkan rasa bahagianya. tangis So Eun pun sudah terhenti dan kini dia memandang Kyu Hyun dengan senyuman manis nya. entah kenapa hatinya kini terasa begitu ringan setelah mendengar pengakuan Kyu Hyun tadi yang membuatnya terus ingin memamerkan senyum cantiknya.

“ –dan ingat nona Kim! aku tidak akan pernah membiarkan kau berpaling dariku.” Ucap Kyu Hyun lagi memandang So Eun dengan senyum menggodanya.

“Ne Arraseo Ahjussi!” jawab So Eun dan membalas senyuman evil laki-laki itu dengan senyuman manis nya. keduanya terdiam beberapa saat saling memandang beberapa lama dan seperti ada magnet yang menarik, wajah mereka semakin dekat dan–

CHUU…

Bibir seksi Kyu Hyun mendarat di bibir chery seorang Kim So Eun. ciuman itu seperti sebuah penyaluran dari perasaan yang selama ini mereka pendam. Kini tangan Kyu Hyun memeluk erat tubuh mungil itu sedangkan tangan So Eun kini sudah bertengger dengan nyamannya di leher Kyu Hyun –memeperdalam ciuman mereka – merasakan bibir lembut masing-masing.

 

 

To Be Continued

Entahlah ceritanya makin hancur and amburadul kayak gitu! Silahkan di comment z.. lok masih ada yang minat yah bakal dilanjut… okelah bye-bye sampai bertemu di fanfict selanjutnya 😛

Oya lupa makasih banget untuk semua reader yang masih setia dengan blog gaje ini… semoga kalian gak kecewa dengan part 4 nya yang super-super gaje ini.

#Bow bareng KyuSso#